Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ijazah Anaknya Tak Bisa Diambil Gegara Tunggak Uang Sekolah, Ibu di Bengkulu: Pak Jokowi Tolonglah

Cerita seorang ibu rumah tangga tidak bisa ambil ijazah anaknya gegara memiliki tunggakan uang sekolah datang dari Kota Bengkulu.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Ijazah Anaknya Tak Bisa Diambil Gegara Tunggak Uang Sekolah, Ibu di Bengkulu: Pak Jokowi Tolonglah
Kolase Tribunnews.com: Setpres dan Beta Misutra/Tribunbengkulu.com
(KIRI) Darmiati warga Kebun Geran yang meminta tolong karena tak mampu tebus ijazah anaknya dan (KANAN) Presiden Joko Widodo. 

TRIBUNNEWS.COM - Cerita seorang ibu rumah tangga tidak bisa ambil ijazah anaknya gegara memiliki tunggakan uang sekolah datang dari Kota Bengkulu.

Wanita bernama Darmiati itu bahkan hingga meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo.

Darmiati sudah menempuh berbagai cara, mulai tingkat pemerintah kota maupun provinsi, namun hingga saat ini tak kunjung mendapatkan solusi.

"Pak Jokowi, tolonglah kebijakannya pak, anak kami mau tebus ijazah, anak kami yang baru tamat SMA. Tolong juga buka lowongan kerja untuk tamatan SMA," ungkap Darmiati.

Darmiati mengatakan, anaknya yang bernama Rafli merupakan kelulusan salah satu SMA swasta yang ada di Kota Bengkulu pada tahun 2020 lalu.

Baca juga: Cerita Pemilik Warung Indonesia yang Viral di Korea Selatan

Namun karena tidak mampu membayar tunggakan sekolah sebesar Rp 3.776.000, maka ijazah anaknya terpaksa harus ditahan oleh pihak sekolah.

"Uang tersebut terdiri dari uang pemeliharaan bangunan, pembayaran uang Ujian Nasional (UN) dan uang perpisahan. Sebelumnya sudah kami cicil Rp 500.000 dapat uang bantuan beasiswa seperti itu," ujar Darmiati.

Berita Rekomendasi

Padahal seperti uang UN dan uang perpisahan diakui Darmiati harusnya tidak dipungut Karana pada tahun 2020 tersebut perpisahan tidak digelar karena Covid-19 mulai masuk ke Bengkulu.

"Saya bilang ke pihak sekolah, apa tidak bisa seperti uang perpisahan itu dibayar setengah saja karena tidak jadi dilaksanakan. Tapi mereka bilang tidak bisa karena sudah dilaporkan ke atasan sejak sebelum Covid-19 masuk Bengkulu," kara Darmiati.

Ia menyebutkan sebelumnya ia telah meminta bantuan ke Baznas Provinsi Bengkulu, namun hingga saat ini belum ada kelanjutannya.

Baca juga: Cerita Hajatan ala Sultan di Demak, Tamu Undangan Bawa Pulang Beras hingga Uang Saku, Kisahnya Viral

Darmiati warga Kebun Geran yang meminta tolong karena tak mampu tebus ijazah anaknya
Darmiati warga Kebun Geran yang meminta tolong karena tak mampu tebus ijazah anaknya (Beta Misutra/Tribunbengkulu.com)

Bahkan ia juga telah mengadukan masalahnya ke Pihak Pemerintah Kota Bengkulu.

"Kan yang dari Walikota kemarin ada juga. Saya sudah temui Lurah Kebun Geran, tapi kata mereka paling kalau swasta hanya bisa dibantu separuhnya saja. Kecuali sekolah Negeri, batu bisa dituntaskan semuanya," kata Darmiati.

Darmiati yang sudah menyandang status Janda ini menyebutkan sehari-hari ia hanya bekerja membantu di kantin Pengadilan Negeri Bengkulu.

Dimana saat ini ia tinggal mengontrak bersama 3 orang anaknya termasuk Rafli yang merupakan anak keduanya.

"Saya tidak ada uang untuk tebus, bahkan untuk kontrakan saja kami harus bayar Rp 750.000 perbulannya," ungkap Darmiati.

Baca juga: Ceritakan Saat Rumahnya Kejatuhan Atlet Paralayang, Andi Setyawan : Sempat Saya Kira Gempa

Sebelumnya anaknya Rafli sempat mencoba untuk meminjam Ijazah yang ditahan tersebut kepada pihak sekolah untuk fotokopi sebagai syarat melamar pekerjaan.

Namun pihak sekolah tidak memperkenankan, dengan alasan yang ijazahnya ditahan akibat menunggak bayaran sekolah bukan hanya Rafli, namun banyak juga siswa lainnya.

"Jadi gurunya bilang kalau kalau dikasi nanti jadinya banyak yang tidak tebus. Kebanyakan perempuan yang tidak tebus, tapi kan anak saya laki-laki, dia harus bekerja. Beda dengan perempuan mungkin kan bisa ikut suaminya," ujar Darmiati.

Akibat tidak adanya ijazah, saat ini Rafli terpaksa harus bekerja sebagai salah satu tulang parkir di sekitar wilayah Rawa Makmur Kota Bengkulu.

"Kasian juga sebenarnya anak saya, sudah sekolah sampai tamat SMA tapi harus kerja jadi tukang parkir. Tentunya kami sangat berharap pemerintah membantu kami yang kurang mampu ini," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Tak Mampu Tebus Ijazah Anaknya, Darmiati Minta Tolong Pada Presiden Jokowi

(Tribunbengkulu.com/Beta Misutra)

Berita lainnya seputar Kota Bengkulu.

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas