Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Fakta Baru Kasus Tewasnya Pelajar SMA di Yogyakarta Berdasar BAP Polisi: Berawal dari Saling Maki

Pihak kepolisian telah melakukan berita acara pemeriksaan (BAP). Berdasarkan BAP, penganiayaan yang terjadi bukanlah klitih.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Fakta Baru Kasus Tewasnya Pelajar SMA di Yogyakarta Berdasar BAP Polisi: Berawal dari Saling Maki
TRIBUNJOGJA.COM/ Miftahul Huda
Polisi melakukan olah TKP penganiayaan Jalan Gedongkuning, Senin (4/4/2022). Pihak kepolisian telah melakukan berita acara pemeriksaan (BAP). Berdasarkan BAP, penganiayaan yang terjadi bukanlah klitih. 

TRIBUNNEWS.COM - Terdapat fakta baru soal kronologi kasus tewasnya pelajar SMA bernama Daffa Adzin Albasith di Jalan Gedongkuning, Kota Gede Yogyakarta yang diduga akibat kekerasan di jalanan atau klitih pada Minggu (3/4/2022).

Berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) yang dilakukan oleh pihak kepolisian, penganiayaan yang terjadi bukanlah aksi kejahatan jalanan atau klitih.

Namun pihak kepolisian telah memastikan pelaku penganiayaan sejumnlah lima orang dan mereka menggunakan dua sepeda motor.

Apabila diduga bukan klitih, lalu bagaimana awal mula kasus tersebut terjadi?

Baca juga: Penganiyaan Maut di Gedongkuning Yogyakarta Bukan Klitih, Polisi Ungkap Pemicunya

Baca juga: Pelajar SMA di DIY Jadi Korban Klitih Hingga Tewas: Sedang Cari Sahur hingga Reaksi Keras Sultan

Berikut penjelasan kronologi dari Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda DIY, Kombes Pol Ade Ary Syam Indriadi dikutip dari Tribun Jogja:

1. Berawal Geber Motor

Kelompok korban yang berjumlah delapan orang dan mengendarai lima kendaraan bermotor melaju di Jalan Ring Road Selatan.

Berita Rekomendasi

Kemudian kelima motor tersebut mencoba menambah kecepatan dengan cara menggeber untuk menimbulkan suara bising knalpot.

Lantas kelompok korban tersebut melaju di jalur lambat dan berpapasan dengan dua sepeda motor yang diduga pelaku.

Kejadian ini diketahui berdasarkan pemeriksaan oleh polisi terhadap 11 saksi.

2. Korban Makan di Warung dan Didatangi oleh Pelaku

Kelompok korban pun melanjutkan perjalanannya dan berbelok ke arah Jalan Imogiri.

Namun mereka sempat memastikan kelompok yang diduga pelaku tidak berada di sekitar mereka.

Selanjutnya, kelompok korban pun mengunjungi ke salah satu warung makan di Jalan Gedongkuning.

Hanya saja tidak semua turun untuk memasuki warung makan di mana sebagian dari mereka turun dan memesan makanan.

Sedangkan sebagian yang lain menunggu di parkiran warung makan.

Baca juga: Tiga Pemuda di Sleman Masuk Bui Gara-Gara Asal Meneriaki Klitih 2 Pelajar, Begini Kronologinya

Kemudian, muncullah dua motor lewat di sebelah rombongan korban.

Berdasarkan keterangan yang polisi dapat dari saksi, pelaku melewati rombongan korban dengan menggeber motor, memaki, serta mengumpat.

Akibat tak terima, empat motor kelompok korban pun mengejar pelaku.

Saat proses pengejaran, kelompok pelaku berbalik arah lagi yang mana dari utara kemudian berbalik menuju selatan.

3. Korban Terkena Sabetan Gir saat Mengejar Pelaku

Kejadian berlanjut ketika satu diantara rombongan pelaku turun dari motornya sambil membawa gir yang diikat.

Pelaku yang turun mencegat rombongan yang berusaha mengejar.

Ketika mengayunkan gir yang dibawanya, motor pertama dari rombongan korban tidak terkena.

Nahas, ayunan gir kedua dari pelaku mengenai motor korban yang mana berstatus pembonceng.

Akibatnya, motor yang dibonceng korban pun oleng dan terjatuh dikarenakan melaju dengan kecepatan tinggi.

4. Polisi Patroli Bawa Korban ke RS

Tak berselang lama setelah kejadian, terdapat patroli dari Sabhara Polda DIY.

Lantas sekitar pukul 2.10 WIB, tim patroli sempat menolong korban dengan membawa ke RSPAU Dr Hardjolukito.

Hanya saja nyawa korban tidak dapat diselamatkan dan meninggal dunia pada Minggu Pagi.

Di sisi lain, penyelidikan pun tetap berlanjut di mana saat ini pihak kepolisian telah memperoleh sembilan rekaman CCTV.

Lantas terkait motif perkelahian, polisi untuk sementara menyimpulkan akibat saling emosi antara kelompok pelaku dan korban.

Sebagai informasi, Daffa Adzin Albasith merupakan anak dari anggota DPRD Kebumen, Madkhan Anis.

Sementara Daffa merupakan pelajar dari SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta.

Baca juga: Remaja Bandel dan yang Terlibat Aksi Klitih di Yogyakarta Bakal Dibina TNI

Menurut pengakuan dari Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Slamet Purwo, Daffa merupakan siswa yang aktif berorganisasi di mana ia juga menjadi salah satu pengurus Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM).

Selain itu, kata Slamet, Daffa juga aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA.

“Secara akademik, anak ini nromatif ya, tidak nakal. Beberapa waktu lalu sempat jadi panitia pentas seni Rising Up, yang ditayangkan di YouTube 30 Maret 2022 kemarin.”

Daffa itu bagian dari panitia,” jelas Slamet dikutip dari Tribun Jogja.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jogja/Miftahul Huda/Ardhike Indah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas