Mengenal Klitih, Aksi Kekerasan yang Berulang Kali Terjadi di Jalan-jalan Yogyakarta
Mengenal klitih yang berulang kali terjadi di Yogyakarta hingga menimbulkan korban jiwa. Aksi jalanan ini sebenarnya telah berulang kali terjadi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
Akibatnya, HAD pun dibacok dan mengakibatkan luka sepanjang 10 sentimeter dan harus mendapat jahitan.
Lantas apa itu klith dan bagaimana sejarahnya? Berikut penjelasannya yang telah Tribunnews rangkum dari berbagai sumber.
Apa Itu Klitih?
Dikutip dari Tribunnewswiki.com, klitih sebenarnya tidak mempunyai makna negatif dan merupakan istilah yang merujuk pada gerombolan muda-mudi yang sebenarnya sedang nongkrong.
Lalu, menurut pemberitaan Kompas pada 18 Desember 2016, kata klitih tidak berdiri tunggal tetapi kata ulang yakni klithah-klithih.
Kata ini dimaknai berjalan bolak-balik agak kebingungan yang mana merujuk pada Kamus Bahsa Jawa SA Mangunsuwito.
Hal ini diperjelas oleh pakar Bahasa Jawa sekaligus Guru Besar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Pranowo.
Ia memberikan penjelasan jika klithah-klithih tergolong dalam kategori dwilingga salin suara atau kata ulang.
“Dulu, kata klithah-klithih sama sekali tidak ada unsur negatif, tapi sekarang dipakai untuk menunjuk aksi-aksi kekerasan dan kriminalitas.”
“Katanya pun hanya dipakai sebagian menjadi klithih atau nglithih yang maknanya cenderung negatif,” jelasnya.
Sejarah Klitih
Klitih kini memiliki arti sebagai kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah remaja di Yogyakarta.
Tindakan kekerasan tersebut berupaya penyerangan terhadap masyarakat tanpa alasan yang jelas.
Bahkan, masih dikutip dari Tribunnewswiki.com, klitih terjadi di Yogyakarta akibat adanya perekrutan geng baru.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.