Ibu dan 2 Anak Kembarnya di Deliserdang Tewas, Polisi Tunggu Hasil Autopsi & Periksa Ponsel Korban
Untuk mengungkap kasus tewasnya ibu dan anak kembar ke Polresta Deliserdang masih menunggu hasil autopsi RS Bhayangkara Medan dan Labfor Polda Sumut.
Editor: Dewi Agustina
![Ibu dan 2 Anak Kembarnya di Deliserdang Tewas, Polisi Tunggu Hasil Autopsi & Periksa Ponsel Korban](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kapolresta-deliserdang-kasus-anak-kembar-ibunya-tewas.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, DELISERDANG - Seorang guru, RDS (38) ditemukan tewas bersama dua anak kembarnya, berinisial SAP (4) dan SES (4).
Jasad RDS dan dua anak kembarnya ditemukan di dalam kamar yang terkunci dari dalam di rumahnya di Jalan Antara, Kelurahan Lubuk Pakam III, Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (6/4/2022) sore.
RDS adalah istri dari seorang kepala unit bank.
Jasad RDS dan dua anaknya pertama kali ditemukan oleh kedua orang tua RDS dan tetangga.
Untuk mengungkap kasus ini Polresta Deliserdang masih menunggu hasil autopsi Rumah Sakit Bhayangkara Medan dan Labfor Polda Sumut.
Hasil autopsi dan Labfor akan disinkronkan nantinya untuk menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi.
Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi mengatakan pihaknya belum dapat menentukan kapan hasil akan mereka terima.
"Semua alat bukti yang dianggap perlu untuk diidentifikasi sudah kita bawa. Ada memang diduga kopi kita temukan dan ini nanti labfor lah yang menentukan apakah kopi atau tidak," kata Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi, Jumat (8/4/2022).
Baca juga: FAKTA Baru Ibu dan 2 Anak Kembar Ditemukan Tewas, Ada Obat Hama di Tong Sampah dan Aktivitas Korban
Untuk sementara, kasus kematian ini masih dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh sang ibu yang meracuni anaknya dan ikut meminum racun.
I Kadek juga menyebut barang pribadi korban seperti handphone juga sudah diamankan.
Hal ini untuk mengetahui apakah ada petunjuk mengenai kasus ini.
"Yang ngecek nanti Labfor karena mereka yang lebih ahli. Kalau suami belum bisa kita mintai keterangannya lebih dalam. Kita juga kan lihat situasi karena pihak keluarga ini juga kan masih berduka."
"Hari ini rencananya dimakamkan dan nanti kita lihat situasi dulu kapan dia akan kita tanya," ujar I Kadek Hery Cahyadi.
Saat ini banyak isu yang berkembang di lapangan karena pihak keluarga juga belum memberikan pernyataan terkait kasus yang terjadi.
Terkait isu tersebut I Kadek mengaku tidak bisa memberikan pernyataan.
"Kita berdasarkan analisa juga. Kalau isu yang berkembang nggak berani kita berikan statement. Nanti jadi pedoman orang takutnya," kata I Kadek Hery Cahyadi.
Kronologis Kejadian
Kasus ini terungkap saat kedua orang tua RDS datang ke rumah korban.
Saat itu rumah dalam kondisi sepi.
Sehingga mereka masuk ke dalam dengan kunci yang dimiliki.
Kedua orang tua korban mencoba membuka kamar korban, tapi terkunci.
Mereka kemudian meminta bantuan warga sekitar untuk mendobrak kamar.
Al Kifli, warga sekitar mengatakan, ketika itu, dia didatangi pembantu korban.
"Kronologisnya gini, kami di rumah cerita-cerita sama anak-anak. tahu-tahu datang pembantunya ke rumah, nangis-nangis."
"Bang tolonglah buka pintu kamar kami. Ada orang di dalam. Begitu dibilangnya bukakan pintu kamar belakang kami bawa linggis sama martil," kata Kifli, menirukan ucapan pembantu korban.
Setibanya di rumah korban, Kifli melihat kedua orang tua RDS di sana.
![Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Irsan Sinuhaji dan Kasat Reskrim Kompol I Kadek Hery Cahyadi mengamati 3 jasad korban yang terbaring di dalam rumah Rabu (6/4/2022).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/kapolresta-deliserdang-kasus-anak-kembar-ibunya-tewas.jpg)
Ayah korban lalu meminta tolong agar pintu kamar anaknya dibuka.
"Dia bilang, tolonglah dibukakan. Saat itu engkol pintu sudah patah, mungkin bapak itu sudah kerjain duluan," terangnya.
Awalnya, pintu didobrak menggunakan pahat dan terbuka.
Namun, ternyata kunci grendel pintu bagian atas pada posisi terkunci.
"Begitu terbuka pertama, ada tiga (orang) semua posisi korban telentang," ujar Kifli.
Kifli menuturkan, ketiga korban itu dalam posisi telentang dengan mulut mengeluarkan busa.
Racun Hama di Tempat Sampah
Di tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan racun hama di dalam kotak sampah.
Hal itu disampaikan oleh Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji, Kamis (7/6/2022).
"Di tempat kejadian ditemukan mulut ketiga korban yang mengeluarkan busa."
"Ditemukan juga bekas minuman di atas closet kamar mandi yang ada di dalam kamar, serta ditemukan satu buah kotak paket di dalam kotak sampah dengan tulisan 'obat hama/NACN'," katanya.
Sementara itu, dari hasil rekaman CCTV, pada pukul 10.40 WIB, korban RDS masih beraktivitas di dapur sebelum masuk kamar.
"Di rumah ada CCTV, kegiatan perempuan itu terakhir terlihat pukul 10.40 WIB (di dapur)."
"Setelah itu masuk kamar, setelah itu diketahui pihak keluarga (meninggal)," ungkap Irsan, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Irsan mengatakan, pihaknya mendapat informasi temuan tiga jenazah di Lubuk Pakam sekitar pukul 18.00 WIB.
Setelah tim Polresta Deli Serdang tiba di lokasi dan melakukan peninjauan, benar ada tiga jenazah yakni satu orang dewasa dan dua anak usia 4 tahun.
Irsan menambahkan, tidak ada tanda kekerasan pada pemeriksaan luar korban.
"Dari hasil temuan di TKP pemeriksaan pada bagian luar tubuh korban tidak ada indikasi kekerasan."
"Sementara mengarahnya ke sana (bunuh diri), kita dalami ke sana," tambah Irsan. (dra/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ponsel Guru PNS yang Diduga Bunuh Diri Bersama Dua Anak Kembarnya Kini Diperiksa Labfor
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.