Angin Puting Beliung Terjang Bima NTB, Puluhan Rumah Warga Rusak, Pohon-pohon Tumbang
Rumah yang mengalami banyak kerusakan ada di wilayah Bajo Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina
TRIBUNNEWS.COM, BIMA - Wilayah kota dan Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) diterjang angin puting beliung secara bersamaan pada Sabtu (9/4/2022) sekitar pukul 15.30 Wita.
Akibat peristiwa ini, puluhan rumah dilaporkan rusak berat pada bagian atap.
Sementara itu sejumlah pohon tumbang, bahkan ada kendaraan yang tertimpa pohon, hingga berujung pemadaman listrik karena kabel yang terputus.
Rumah yang mengalami banyak kerusakan ada di wilayah Bajo Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima.
Desa yang terletak di pesisir laut ini, berdampak paling parah dibandingkan wilayah lainnya.
Puluhan pohon yang tumbuh di sekitar tepi pantai tumbang dan jatuh ke tengah jalan, sehingga menyebabkan arus lalu lintas kendaraan macet total.
Seorang warga Rt 05 yang rumahnya rusak berat, Arabiah menceritakan, saat puting beliung disertai hujan lebat dia tidak berada di rumah, namun sedang menjajakan kue untuk menu berbuka puasa.
Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Wonosari Gorontalo, Rumah & Lahan Pertanian Rusak, Pohon Tumbang
"Saat peristiwa itu terjadi saya menyelamatkan diri dulu di rumah warga. Setelah angin mereda, saya balik ke rumah. Saat kembali ke rumah saya kaget lihat atap rumah sudah hancur dan sebagian perabotan juga rusak," ujarnya.
Warga lainnya Baharudin juga mengalami nasib yang sama.
Bangunan yang menjadi bengkel juga rusak parah diterjang angin puting beliung.
"Semua hancur dan bahkan material bangunan jatuh ke jalan raya. Sampai jalan raya sedikit macet, karena dipenuhi barang," katanya.
Arabiah maupun Burhanudin berharap, pemerintah daerah dan Desa Bajo setempat memberikan perhatian.
Sementara itu Kaur Pelaporan Desa Bajo Muhammad yang dikonfirmasi mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantauan sementara terdapat puluhan rumah yang rusak dan sedang dilakukan pendataan.
"Kami data terlebih dahulu, dan akan dilaporkan pada pemerintah desa dan daerah," ujarnya.