TRIBUNNEWS.COM, SERANG -  Pesantren Ramadan yang dibuka oleh Wali Kota Syafrudin, di masjid Al-Madani Pemkot Serang, Banten kurang mendapat sambutan positif dari para lurah, Selasa (12/4/2022).

Sebagian Lurah di Kota Serang kabur setelah acara. Padahal, pesantren kilat bagi lurah dan camat se-Kota Serang itu perdana tahun ini digelar.

Para lurah nampaknya kurang antusias mengikuti pesantren Ramadan, meski hanya diselenggarakan satu hari.

Kepala Kementrian Agama Kota Serang, H Abdul Rozak mengatakan, pihaknya tidak mau ambil pusing akan hal itu.

Baca juga: Ifan Govinda Rindu Ikut Pesantren Kilat, Momen Ini Paling Diingat

Dia hanya bertugas menghimpun dan melaporkan hasil kegiatan Pesantren Ramadan.

"Itu nanti kewenangan Wali Kota, saya kewenangannya hanya menghimpun, melaporkan hasil dari Sanlat ini," ujarnya saat ditemui di masjid, Selasa (12/4/2022).

"Urusan kewenangan ada lurah yang bandel, ada yang kabur hanya ikut pembukaan, tidak ikut Sanlat sampai selesai, itu kewenangan Wali Kota beserta jajarannya," jelasnya.

Besar harapan Rizak, dari kegiatan yang diusung oleh Kemenag dengan Pemkot adalah agar Aparatur Sipil Negara (ASN), betul memahami dan mendalami ajaran Islam.

Baca juga: Penunjang Ibadah saat Ramadan, Startup Ini Hadirkan Program Pesantren Digital

"Materi sanlat ada 3, cara membaca Al-Quran yang baik dipimpin 1 ustad, fiqih puasa, makna puasa dan hikmah puasa, tentang fiqih zakat dari Baznas," paparnya.

Kepala Kemenag Kota Serang ingin, agar para lurah yang taat beragama, serta miliki potensi ilmu keagamaan yang mumpuni, bisa bersama-sama membangun sinergi.

Diketahui, dari 95 persen lurah di Kota Serang yang hadir saat pembukaan Pesantren Ramadan, tersisa 30 persen yang mengikuti materi Pesantren Ramadan.

Penulis: Mildaniati

Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Banyak Lurah Kabur Usai Wali Kota Serang Syafrudin Buka Acara Pesantren Kilat untuk Lurah dan Camat