Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bocah yang Dianiaya Hingga Tewas di Jateng Ternyata Masih Punya Orangtua: Ibunya Berada di Sulawesi

Kedua orangtua kandung Dila ternyata masih ada. Keterangan tersebut disampaikan Ketua RT Suraji.

Editor: Erik S
zoom-in Bocah yang Dianiaya Hingga Tewas di Jateng Ternyata Masih Punya Orangtua: Ibunya Berada di Sulawesi
Kolase Tribunnews.com: TribunSolo.com/Agil Trisetiawan
(KIRI) Jenazah korban, bocah yatim piatu yang tewas dianiaya kakak angkatnya dan (KIRI) Polisi saat memperlihatkan barang bukti yang digunakan tersangka untuk menganiaya korban. 

TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO - Dila atau UFH (7) meninggal dunia karena dianiaya kakak angkatnya di Ngabeyan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kedua orangtua kandung Dila ternyata masih ada. Keterangan tersebut disampaikan Ketua RT Suraji.

"Orang tua kandung Dilla itu masih, masih semuanya baik bapaknya maupun ibunya," katanya saat tahlilan kepada TribunSolo.com, Rabu (13/4/2022).

Suraji menjelaskan bahwa ibunya Dilla saat ini tinggal di Pinrang, Sulawesi Selatan.

Baca juga: Dugaan Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran, Polisi Periksa Kekasih Korban

Sedangkan bapak kandungnya juga masih hidup, namun ia tidak tahu saat ini berada dimana.

"Mamaknya di sana di Pinrang, Sulawesi, kalau bapaknya di mana kurang tahu karena kedua orangtuanya pisah (cerai), bapaknya menikah lagi," ujarnya.

Menurutnya, ayahnya Dilla masih hidup namun saat ini menjalani biduk rumah tangga yang baru.

BERITA TERKAIT

"Bapaknya di mana itu enggak tahu," paparnya.

Ia mengaku, sempat menghubungi ibu kandung Dilla dan memberitahu kondisi Dilla.

Dirinya mengaku mendapatkan kontak dari saudara jauh.

"Kemarin anak saya menghubungi ibunya, jawab 'Insyaallah bisa pulang'," paparnya.

Namun, hingga sampai saat ini, ibu kandung Dilla juga tak kunjung pulang.

Dilla sendiri, diasuh oleh Kartini sejak berusia 35 hari.

Baca juga: Fakta-fakta Korban Begal Jadi Tersangka Pembunuhan di Lombok Tengah: Kronologi hingga Update Kasus

"Karena budenya ingin punya anak perempuan, akhirnya diasuh oleh budenya," jelasnya.

Perilaku Kakak Dila

Perilaku GSB (24) dan FNH (18) yang menyiksa Dila karena saat masih kecil mendapatkan perlakukan buruk dari ayahnya.

Hal ini terungkap dari tetangga hingga pelaku yang blak-blakan saat ditunjukkan ke publik oleh polisi di Mapolres Sukoharjo, Rabu (13/4/2022).

Lantas bagaimana menurut pandangan psikolog?

Psikolog dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Rafika Nur Kusumawati, melihat jika pendidikan pola asuh sangat berpengaruh pada coping strategi anak dalam menyelesaikan masalah.

"Cara menyelesaikan masalah akan serupa, apa yang telah diajarkan orangtua ke anak," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (13/4/2022).

Baca juga: FAKTA Bocah Yatim Piatu di Sukoharjo Tewas Dianiaya 2 Kakak Sepupu, Korban Ditendang hingga Terjatuh

Menurutnya, apa yang mereka lihat dari sikap orangtua itulah yang akan dilakukan.

Terlebih keduanya mendapatkan perlakuan keras selama dididik orangtuanya khususnya ayahnya saat tersangka masih kecil.

"Perilaku pola asuh tidak akan bisa serta merta bisa hilang begitu saja, karena sebuah kebiasaan jadi akan susah untuk dihilangkan," paparnya.

Rafika menjelaskan, perilaku tersebut tidak hanya dari faktor dari orangtua saja, namun juga dari faktor lingkungan.

Disinggung mengenai adanya faktor broken home yang dialami oleh tersangka lantaran kedua orangtua berpisah, menurutnya juga bisa menjadi pengaruh.

"Jadi luka masa kecil itu juga bisa jadi pemicu juga menjadikan perilaku tersebut," ungkapnya.

Selain itu, untuk FNH yang masih remaja dinilai juga menjadi faktor emosinya yang masih naik turun saat harus mengasuh adik angkatnya.

Baca juga: Bocah Yatim Piatu Tewas Dianiaya Kakak Angkat di Sukoharjo, Pelaku Masih SMA, Polisi Ungkap Motifnya

"Untuk remaja sendiri masih naik turun, dan dia juga tidak mendapat peran yang baik dari orangtuanya, tidak mendapat dua sosok yang dia butuhkan apalagi untuk remaja," jelasnya.

Sehingga untuk penguasaan emosi dan penyelesaian masalah mencontoh perilaku yang diterapkan oleh kepada dirinya.

"Memang strategi penyelesaian masalah yang diambil sesuai dengan ayahnya tapi tidak memikirkan bahwa usai hingga setiap anak punya standar masing-masing," ungkapnya.

"Perlu juga orangtua membentuk merespon suatu permasalahan, membayangkan jika sebab akibat," lanjutnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sosok Dila Bocah 7 Tahun yang Meninggal Disiksa, Pak RT Beberkan Respon Ibunya saat Dikabari

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas