Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dugaan Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran, Polisi Periksa Kekasih Korban

Polisi memeriksa wanita berinisial TS warga Malang, Jawa Timur terkait dengan kematian Bagus Prasetya Lazuardi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dugaan Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran, Polisi Periksa Kekasih Korban
Galih Lintartika/Surya
Lokasi penemuan mayat di Pasuruan 

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Polisi memeriksa wanita berinisial TS warga Malang, Jawa Timur terkait dengan kematian Bagus Prasetya Lazuardi.

TS adalah orang yang disebut oleh keluarga Bagus paling terakhir bersama mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya (UB) tersebut sebelum ditemukan meninggal dunia.

Cewek tersebut dikenal merupakan kekasih Bagus.

Ia terakhir kali diketahui keluarga korban keluar bersama Bagus Prasetya Lazuardi membawa mobil keluarga pada Kamis (7/4/2022).

Baca juga: Mahasiswa Kedokteran Ditemukan Tewas di Semak-semak, Terakhir Pamit Pergi Bersama Pacar

Setelah itu, tak ada lagi kabar dari Bagus Prasetya Lazuardi sampai jasadnya ditemukan tertutup semak-semak di Pasuruan oleh penjual kopi pada Selasa (12/4/2022).

Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo yang me
Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo yang menjelaskan telah memeriksa sosok TS pacar mahasiswa kedokteran UB yang diperiksa terkait kematian sang kekasih. TS merupakan cewek Malang. Foto kanan : makam Bagus Prasetya Lazuardi. (Surya)

Dari hasil otopsi, Bagus mengalami kekerasan benda tumpul di bagian dada hingga membuat paru-parunya mengempis.

Setelah penemuan jasad Bagus, anggota Polres Pasuruan memburu pacar mahasiswa kedokteran UB itu.

Berita Rekomendasi

TS, menurut Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo, sebagai orang pertama yang diperiksa.

Baca juga: 8 Fakta Pelajar SMP di Magelang Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Sempat Lakukan Aborsi Tapi Gagal

Setelah itu, polisi memeriksa saksi-saksi yang ada di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jasad Bagus.

"Sudah kami periksa. Anggota sudah berangkat ke Malang untuk melakukan interogasi kepada pacar BPL," katanya, Rabu (13/4/2022).

"Sudah ada yang kami periksa beberapa saksi di lokasi penemuan," lanjut dia.

Hasil otopsi

Sebelumnya, jasad Bagus diotopsi di RS Pusdik Shabara Bhayangkara Porong.

Hasil otopsi menunjukkan tanda - tanda keganjilan, penyebab kematian mahasiswa kedokteran itu terdapat bekas luka kekerasan.

"Dari dokter yang melakukan otopsi disimpulkan jika BPL (Bagus Prasetya Lazuardi) ini mengalamai kekerasan tumpul di bagian dada, sehingga paru - parunya mengempis," kata Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo.

Dia mengatakan, dugaan awal, korban kesulitan bernafas karena paru - parunya mengempis. Hal itulah yang membuat korban meninggal.

"Jadi ada indikasi kuat, korban adalah korban pembunuhan," lanjutnya.

Terkait apa motifnya dan siapa pelakunya, Kasat mengaku masih melakukan penyelidikan mendalam. Ia memastikan, timnya masih bekerja sampai sekarang.

"Mudah - mudahan segera membuahkan hasil," tambahnya.

Jasad ditemukan penjual kopi

Sesosok jasad ditemukan tewas di sebuah semak - semak, lahan kosong di Jalan Raya Surabaya - Malang, Selasa (12/4/2022) siang.

Awalnya, mayat itu ditemukan tanpa identitas. Setelah dibawa ke RS Bhayangkara Porong untuk otopsi, polisi berhasil mengidentifikasi identitas mayat tersebut.

Baca juga: Polisi Tahan Pelaku Pembunuhan Istri dan Anak di Serang

Mayat berjenis kelamin laki - laki itu diketahui bernama BPL. Dia diketahui sebagai seorang mahasiswa jurusan kedokteran di sebuah kampus di Malang.

Yang bersangkutan berusia 25 tahun. Dari data yang didapatkan kepolisian, dia tinggal di Tulunganggung, Jawa Timur.

Saat ditemukan, mayat dokter muda ini kondisinya mengenaskan. Tubuhnya sudah menghitam. Ada beberapa darah yang membekas di tangan kirinya.

Dugaan kuat, anak muda ini menjadi korban pembunuhan. Indikasi lainnya, diduga kuat mayat sudah beberapa dibuang di lokasi penemuan.

Mayat ditutupi semak - semak untuk tidak menarik perhatian. Hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan.

Mayat masih menggunakan pakaian lengkap saat ditemukan. Dia masih memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam.

Bahkan, arloji pun juga masih di tangan. Selain itu, sabuk pun juga masih ada. Sedangkan barang berharga lainnya, tidak ditemukan di lokasi penemuan.

Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk kasus penemuan mayat ini.

Ia tidak ingin gegabah untuk menyimpulkan jika mayat ini adalah korban pembunuhan. Ia mengaku sedang bekerja bersama timnya.

"Kami sudah komunikasi dengan keluarga, pihak keluarga juga membenarkan jika yang bersangkutan sudah tidak ada kabar sejak kamis lalu," kata Kasat.

Terakhir, kata Kasat, keluarganya mengetahui anaknya keluar dengan kekasihnya membawa mobil keluarga. Selanjutnya, sudah tidak ada kabar.

Kasat memastikan jika pihaknya sedang bekerja keras untuk mengungkap kasus ini. "Kami sedang bekerja, untuk perkembangannya akan kami sampaikan," paparnya.

Sekadar diketahui, mayat BPL ini ditemukan di sebuah semak - semak lahan kosong dekat sebuah rumah makan di wilayah Purwodadi.

Mayat ini diketahui pertama oleh seorang penjual kopi di sekitar lokasi penemuan mayat, Narti (40). Saat itu, ia mencium aroma tak sedap.

Dimakamkan di Blitar

Sejumlah teman dan keluarga ikut mengantarkan pemakaman jenazah Bagus Prasetya Lazuardi, mahasiswa kedokteran Malang asal Tulungagung yang diduga menjadi korban pembunuhan di Pasuruan di TPU Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Rabu (13/4/2022) dini hari.

"Jenazah selesai dimakamkan sekitar pukul 02.00 WIB. Yang memakamkan rukun kematian Desa Bendosari. Dari keluarga dan teman korban banyak yang ikut mengantarkan proses pemakaman," kata juru kunci TPU Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Purnomo.

Purnomo mengatakan mendapat informasi pemakaman korban dari rukun kematian Desa Bendosari sekitar pukul 21.30 WIB.

Jenazah korban baru tiba di Desa Bendosari sekitar pukul 01.00 WIB.

"Keluarga minta izin ke rukun kematian untuk memakamkan jenazah korban di Desa Bendosari," ujarnya.

Dikatakannya, korban bukan warga Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

Tetapi, orang tua korban memiliki tanah dan rumah yang digunakan untuk usaha di Desa Bendosari.

"Saya sendiri belum pernah ketemu dengan korban dan orang tuanya," katanya.

Salah satu warga Desa Bendosari, Natun mengaku mengenal sosok korban.

Menurutnya, korban merupakan langganan nasi goreng di warung milik Natun.

"Saya buka warung nasi goreng. Kalau ke sini (Bendosari), korban sering beli nasi goreng di tempat saya. Anaknya kalem dan ramah," kata Natun.

Rumah Natun dan lahan yang digunakan usaha keluarga korban tidak jauh hanya berjarak sekitar 1 kilometer.

Dikatakannya, dulu lahan dan rumah milik orang tua korban di Desa Bendosari digunakan untuk usaha sayuran.

Belakangan, korban juga ikut usaha ternak ikan koi di lahan milik orang tuanya di Desa Bendosari.

"Saya tahu karena anak saya juga jualan ikan koi. Kadang pas korban ke sini (Bendosari) juga main ke rumah bertemu anak saya," ujarnya.

Natun seperti tidak percaya saat mendengar kabar korban meninggal dunia.

"Kalau tidak salah ingat, saya terakhir bertemu korban dua bulan yang lalu," katanya.

Sebelumnya, jenazah Bagus Prasetya Lazuardi (BPL), mahasiswa kedokteran salah satu kampus di Malang yang diduga menjadi korban pembunuhan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Rabu (13/4/2022) dini hari.

Proses pemakaman jenazah korban mendapat pengamanan dari petugas Polsek Sanankulon Polres Blitar Kota.

"Benar, pada hari Rabu (13/4/2022) pukul 01.26 WIB-02.00 WIB dilakukan pemakaman jenazah Bagus Prasetya Lazuardi yang meninggal di Pasuruan di TPU Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon," kata Kapolsek Sanankulon Polres Blitar Kota, AKP Budi Agus. (Galih Lintartika/Iksan Fauzi)

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul SOSOK TS, Pacar Mahasiswa Kedokteran UB Diperiksa Polisi Terkait Kematian Sang Kekasih, Cewek Malang,

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas