Gara-gara Tak Terima HP Diambil, Pemuda di Lebong Habisi Nyawa Pamannya Sendiri
Kasus seorang pemuda tega habisi nyawa pamannya sendiri terjadi di Kabupaten Lebong, Bengkulu. Dilaporkan yang menjadi pelakunya berinisial AG (21).
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang pemuda tega habisi nyawa pamannya sendiri terjadi di Kabupaten Lebong, Bengkulu.
Dilaporkan yang menjadi pelakunya berinisial AG (21).
Sedangkan korban bernama Hermansyah (56), warga Desa Tik Kuto, Kecamatan Rimbo Pengadang.
Pelaku tega melukai korban dengan senjata tajam hingga meninggal.
Sementara motif kasus ini pelaku tak terima HP miliknya diambil oleh korban.
Baca juga: Setelah Habisi Nyawa Temannya, Pria Ini Kabur hingga Tidur di Kuburan dan Semak-semak
Kapolsek Rimbo Pengadang, Iptu Hasan Basri mengatakan, pihaknya sudah mengamankan AG.
"Terduga pelaku kita serahkan ke Polres Lebong untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut," kata Iptu Hasa Basri saat ditemui di Polsek Rimbo Pengadang, Jumat (22/4/2022).
Diberitakan sebelumnya, warga Tik Kuto Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong digegerkan dengan pria paruh baya yang tewas dengan kepala terputus dari badannya, Jumat (22/4/2022).
Diduga pelaku adalah keponakan korban sendiri. Diketahui korban kerap dipanggil Taen ini ditebas oleh keponakannya berinisial A.
Kasat Reskrim Polres Lebong, Iptu Alexander saat dihubungi melalui via WhatsApp membenarkan peristiwa tersebut.
Baca juga: FAKTA Suami Bunuh Istri di Lahat, Sempat Bakar Buku Nikah dan Kartu Keluarga sebelum Habisi Korban
Bahkan pihaknya sudah mengamankan pelaku.
"Betul itu, pelaku sudah diamankan," kata Iptu Alexander.
Pihaknya belum bisa menyampaikan secara detail terkait kasus ini, lantaran masih dalam proses pemeriksaan pihak kepolisian.
"Terduga pelaku masih dilakukan pemeriksaan, nanti kita sampaikan lebih lanjut," ungkap Iptu Alexander.
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Kronologi Pemenggalan di Lebong: Paman Dibunuh Keponakan Gara-gara Handphone
(Tribunbengkulu.com/Muhammad Panji Destama Nurhadi)