Kualitas Sembako BPNT di Cianjur Dikeluhka Warga Jelek, Begini Hasil Temuan YLPKN Jabar
Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menanggapi mengenai kualitas sembako BPNT di Desa Sindangraja
Editor: Erik S

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menanggapi mengenai kualitas sembako BPNT di Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu.
Dinas sosial menyarankan kepada keluarga penerima manfaat menukar ke e-warung jika kualitas sembako BPNT buruk.
Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Hero Laksono, mengatakan, kedatangannya ke Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur, untuk melihat sejauh mana pelaksanaan distribusi dari e-warung ke keluarga penerima manfaat tersebut.
"Seperti yang viral, ternyata hasil yang diperoleh melihat di e-warung semua item yang disediakan e-warung tak ada masalah sudah sesuai pedoman umum, namun e-warung tak mencantumkan harga," ujar Hero.
Baca juga: Erick Thohir: Pasar Murah BUMN Sediakan 40.000 Paket Sembako di 7 Lokasi Jabodetabek
Ia mengatakan, komoditas yang viral tersebut hampir semua sudah dikonsumsi oleh keluarga yang bersangkutan.
"Saya imbau dan anjurkan kepada KPM jika barang yang diterima tak baik, maka komoditas tersebut bisa diretur," ujarnya.
Ia mengatakan, kekesalan yang diperlihatkan oleh warga yang meng-upload lumrah karena kemungkinan warga tersebut juga punya masalah keluarga dan tak mengetahui karena tak terdapat list harga.
"Kalau menurut saya harusnya e-warung terbuka mengenai list harga, ditempelkan," katanya.
Bukan anak KPM
Beberapa elemen turun ke Cianjur memeriksa buntut dari viralnya video emak-emak yang menyinyiri bantuan pangan nontunai (BPNT) dengan barang kualitas jelek dan diprediksi tak sampai Rp 200 ribu.
Menanggapi video yang sedang viral tentang komoditas bantuan sosial BPNT yang menurut kabar beredar tidak layak konsumsi, Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Nusantara (YLPKN) DPD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke lapangan.
Mereka mendatangi orang yang bersangkutan di Desa Sindangraja, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.
Baca juga: Gelar Safari Ramadan, Jamkrindo Bagikan Bantuan Paket Sembako di Denpasar
"Hasil monitoring di lapangan yang kami lakukan berdasarkan informasi langsung tanya jawab dengan orang yang ada di video viral tersebut, ternyata dia bukan KPM penerima bantuan melainkan anak dari seorang KPM," ujar Ketua DPD YLPKN Provinsi Jabar, Hendra Malik, di Cianjur, Senin (25/4/2022).
Kepada YLPKN, warga tersebut menyampaikan sengaja bikin video dan beredar luas di warga Cianjur tersebut karena kesal komoditi yang diterima ibunya sebagai KPM kurang memuaskan.