Menyoal Proyek Pembangunan Kereta Gantung Rinjani, Gubernur NTB: Prinsipnya Tidak Merusak Lingkungan
Rencana proyek pembangunan kereta gantung di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menuai pro dan kontra masyarakat NTB.
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Rencana proyek pembangunan kereta gantung di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menuai pro dan kontra masyarakat NTB.
Ada yang mendukung rencana tersebut namun tidak sedikit pula yang menyingsingkannya.
Menanggapi beragam komentar yang beredar luas, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah meminta masyarakat untuk menyikapi pembangunan kereta gantung ini dengan bijak.
Baca juga: WALHI NTB: Selamatkan Hutan, Selamatkan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil!
Baca juga: Tak Ingin Ada Kesan Mataram Sentris, Zulkieflimansyah Minta Pasar Tani Digelar di Seluruh NTB
Gubernur NTB yang kerap disapa Bang Zul ini percaya jika saat ini teknologi sudah cukup maju.
Sehingga dapat menghindari kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan dari pembangunan kereta gantung ini.
“Tentu kan ada catatannya bagaimana supaya tidak membahayakan lingkungan, concernnya kan jangan sampai hutan dirusak,” kata Zulkieflimansyah saat menghadiri peresmian gelar tani, Mataram, 26 April 2022.
Ide proyek kereta gantung ini pun disebutnya sudah terbangun sejak lama.
Hanya saja realisasinya terhalang karena adanya pandemi Covid-19.
Ia nantinya akan melihat terus perkembangan proyek ini.
Masyarakat juga diharapkan membuat praduga bahkan sebelum kereta gantung dibangun.
“Pokoknya kita jangan sampai belum ada kereta gantung aja kita udah ribut,” jelasnya.
Selain itu, mantan anggota DPR RI ini pun menjawab kekhawatiran hilangnya mata pencaharian dari para porter.
Menurutnya, hal tersebut tidak bisa dihindari.
Perkembangan teknologi yang ada selain membawa kesempatan, pun akan memberikan dampak negatif di sisi lainnya.
Jika ktu terjadi maka tugas pemerintah, kata Zulkieflimansyah yakni dengan memberikan pelatihan sehingga porter yang kehilangan pekerjaan mampu mendapatkan mata pencaharian baru.
“Kan dulu kalau kita menolak pesawat karena kehilangan cidomo kan lucu juga,” candanya.
Sore nanti, rencananya Zulkieflimansyah akan menghadiri dan menandatangani MoU tentang Usaha Pemanfaatn Jasa Lingkungan Wisata Alam di Kawasan Hutan Lindung Kelompok Hutan Gunung Rinjani.
(Tribunlombok.com, Patayatul Wahidah)