UPDATE Gunung Anak Krakatau, 26 April 2022: 3 Kali Gempa Hembusan, 4 Kali Gempa Vulkanik Dangkal
UPDATE Gunung Anak Krakatau, 26 April 2022 pukul 06.00-12.00: 3 kali Gempa Hembusan, 4 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 3 kali gempa Vulkanik Dalam, dll.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau, Selasa (26/4/2022) periode pengamatan 06.00-12.00 WIB.
Gunung Api Anak Krakatau terletak di Kab\Kota Lampung Selatan, Lampung dengan posisi geografis di Latitude -6.102°LU, Longitude 105.423°BT dan memiliki ketinggian 157 mdpl.
Menurut pengamatan Magma ESDM, Gunung Anak Krakatau masih berstatus Level III Siaga.
Siang ini, Gunung Anak Krakatau terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Pengamatan asap kawah utama terlihat berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 25-50 meter dari puncak.
Adapun kondisi cuaca di sekitar Gunung Anak Krakatau terpantau berawan hingga hujan, dengan angin lemah ke arah timur.
Suhu udara saing ini tercatat sekitar 28,5-30,5°C, dengan kelembaban 60-71%.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Siaga, BMKG Minta Pemda Siapkan Rencana Evakuasi
Aktivitas Kegempaan Gunung Anak Krakatau
Siang ini, tercatat beberapa gempa dari aktivitas Gunung Anak Krakatau.
Gempa Hembusan terjadi tiga kali, dengan amplitudo 15-34 mm, dan lama gempa 17-78 detik.
Tercatat satu kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 40 mm, dan lama gempa 16 detik.
Gempa Vulkanik Dangkal terjadi empat kali dengan amplitudo 12-17 mm, dan lama gempa 7-16 detik.
Sementara gempa Vulkanik Dalam tercatat tiga kali getaran dengan amplitudo 26-42 mm, S-P 1.4-1.6 detik dan lama gempa 15-17 detik.
Catatan gempa terakhir yaitu satu kali Tremor Menerus dengan amplitudo 1-26 mm, dominan 3 mm.
Rekomendasi Keselamatan
Masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.
Baca juga: BMKG Ungkap Ada Blank Spot di Kawasan Gunung Anak Krakatau
Informasi Tambahan Gunung Anak Krakatau
Menurut VSI ESDM, jika meletus, karakter letusan Gunung Anak Krakatau berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara 1– 6 tahun.
Erupsi-erupsi ini menghasilkan abu vulkanik dan lontaran lava pijar serta aliran lava.
Pengamatan visual selama periode 1 - 24 April 2022, menunjukkan tinggi hembusan asap yang jelas hingga tertutup kabut.
Laporan ini diperoleh dari pengamatan di arah Pos PGA Pasauran dan Kalianda serta dari CCTV.
Pada Minggu (24/4/2022), terjadi letusan Gunung Anak Krakatau dengan tinggi kolom 50 - 2000 meter dari atas puncak.
Kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga kehitaman dengan dominan arah angin ke tenggara dan selatan.
Berikut ini waktu letusan Gunung Anak Krakatau pada satu minggu terakhir:
1. Minggu, 24 April 2022 pukul 20.20 WIB
2. Jumat, 22 APRIL 2022 pukul 17.48 WIB
3. Jumat, 22 APRIL 2022 pukul 02.37 WIB
4. Jumat, 22 APRIL 2022 pukul 01.45 WIB
5. Jumat, 22 APRIL 2022 pukul 00.49 WIB
6. Kamis, 21 APRIL 2022 pukul 06.23 WIB
7. Senin, 18 APRIL 2022 pukul 15.58 WIB
8. Senin, 18 APRIL 2022 pukul 13.30 WIB
9. Senin, 18 APRIL 2022 pukul 12.46 WIB
10. Senin, 18 APRIL 2022 pukul 11.04 WIB
11. Senin, 18 APRIL 2022 pukul 07.14 WIB
Baca juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Meningkat, BMKG: Masyarakat Jangan Terpancing Isu di Medsos
Pengamatan Instrumental
Kegempaan Gunung AnakKrakatau selama 1- 24 April 2022 ditandai dengan terekamnya beberapa jenis gempa, yaitu:
- 21 kali gempa Letusan
- 155 kali gempa Hembusan
- 14 kali Harmonik
- 121 kali gempa Low Frequency
- 17 kali gempa Vulkanik Dangkal
- 38 kali gempa Vulkanik Dalam
- Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 - 55 mm (dominan 50mm)
- 2 kali gempa Tektonik Lokal
- 6 kali gempa Tektonik Jauh
- 1 gempa Terasa dengan skala I MMI.
Energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai RSAM (real-time seismic amplitude measurement) menunjukkan pola fluktuasi dengan kecenderungan meningkat tajam sejak 15 April 2022.
Pengukuran deformasi dengan menggunakan Tilmeter yang dipasang di Stasiun Tanjung menunjukkan fluktuasi komponen X (tangensial) dan Y (radial).
Inflasi pada tubuh G. Anak Krakatau teramati sejak tanggal 18 April 2022 dan sedikit mulai intens teramati sejak tanggal 22 April 2022
Potensi Bahaya
Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) menunjukan hampir seluruh tubuh Gunung Krakatau yang berdiameter ± 2 Km merupakan kawasan rawan bencana.
Berdasarkan data-data visual dan instrumental potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini adalah lontaran material pijar dalam radius 2 km dari pusat erupsi namun kemungkinan lontaran akan menjangkau jarak yang lebih jauh.
Sedangkan sebaran abu vulkanik tergantung dari arah dan kecepatan angin dapat menjangkau kawasan yang lebih jauh.
Badan Geologi akan terus berkordinasi dengan badan-badan lain terkait aktivitas gunung berapi.
Masyarakat di wilayah pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Krakatau yang akan menyebabkan tsunami, serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat.
Untuk informasi dapat menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi (022) 7272606 di Bandung (Provinsi Jawa Barat) atau Pos Pengamatan Gunung Krakatau (0254) 651449 atau 085846324506 di Pasauran (Provinsi Banten).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Anak Krakatau