Selain Juru Bicara Petisi Rakyat Papua, Ini Identitas 6 Orang Lainnya yang Ditangkap
Polisi menangkap tujuh orang terkait aksi unjuk rasa menolak pemekaran daerah otonomi DOB dan Otsus di Jayapura
Editor: Erik S

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Polisi menangkap tujuh orang terkait aksi unjuk rasa menolak pemekaran daerah otonomi baru (DOB) dan otonomi khusus (Otsus) di Kota Jayapura, Selasa (10/5/2022).
Ketujuh orang yang ditangkap adalah Juru Bicara PRP Jefry Wenda, Juru Bicara KNPB Ones Nesta Suhuniap, kemudian Omikson Balingga yang merupakan aktivis KNPB.
Selain itu, empat orang lainnya masing-masing bernama Iman Kogoya, Marten Manggaprow, serta satu orang perempuan yang namanya masih belum diketahui, dan satu orang anggota AMP.
Dalam aksi unjuk rasa yang digelar oleh Petisi Rakyat Papua (PRP), Selasa (10/5/2022), polisi diduga telah melakukan penangkapan terhadap tujuh orang demonstran.
Baca juga: Juru Bicara Petisi Rakyat Papua Jefri Wenda Ditangkap Pasca-demo Tolak Daerah Otonomi Baru dan Otsus
“Kami mempertanyakan dasar hukumnya, alasan kenapa mereka ini sampai ditangkap? Kami minta kepolisian untuk terbuka soal penangkapan ini,” kata Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua, Emanuel Gobay.
Menurut Emanuel Gobay, polisi tidak mempunyai alasan mengamankan tujuh orang yang ditangkap di beberapa lokasi tersebut.
“Kalau memang ditangkap, kami minta alasannya karena apa? Saat ditangkap, apakah itu berdasarkan surat perintah penangkapan? Ini kan tidak jelas,” keluhnya.
Emanuel Gobay juga meminta kepada polisi memberikan keterangan terkait keberadaan ketujuh orang yang ditangkap tersebut.
“Kami akan mendatangi Polresta Jayapura Kota dan Polda Papua untuk mencari tahu keberadaan tujuh orang rekan kami itu,” imbuhnya.
Baca juga: Koalisi Kemanusiaan Untuk Papua Kecam Dugaan Serangan Kantor LBH Papua dan Desak Aparat Usut Tuntas
Sekadar diketahui, polisi membubarkan paksa demonstran tersebut karena aksi tersebut tak memiliki izin.
"Tidak sesuai prosedur, makanya tak diizinkan," kata Kapolres Jayapura Kota, Kombes Pol Gustav R Urbinas.
Alasan tak ada ijin menurut Gustav, aksi tersebut sangat menggangu aktivitas masyarakat di Kota Jayapura.
Aparat Dilempari Batu
Saat dibubarkan, massa pendemo di Lingkaran Abepura dan Expo Waena malah melakukan perlawanan dengan cara melempari batu ke arah petugas.