10 Anak di Bima NTB Miliki Gejala Menyerupai Hepatitis Akut, 1 Orang Meninggal
Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima merilis, ada 10 anak yang dirawat di pusat-pusat kesehatan, dengan gejala menyerupai Hepatitis Akut.
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM, BIMA - Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Bima merilis, ada 10 anak yang dirawat di pusat-pusat kesehatan, dengan gejala menyerupai Hepatitis Akut.
Bahkan satu dari 10 orang ini, dinyatakan meninggal dunia setelah sebelumnya dirawat di Puskesmas Bolo.
Kabid P2PL Dikes Kabupaten Bima, Alamsyah yang dikonfirmasi pada Rabu (11/5/2022) mengatakan, anak yang meninggal berusia 3 tahun asal Kecamatan Bolo Kabupaten Bima.
Sebelumnya ungkap Alamsyah, pasien anak tersebut sudah sakit beberapa lama dan menjalani rawat jalan di rumahnya.
"Jadi ke dokter pribadi. Tapi karena gejala berlanjut , dilarikan ke Puskesmas Bolo," jelasnya.
Baca juga: Mengenal Event Mandalika Track Day, Drift Show, dan Coach Drift di Sirkuit Mandalika
Karena kondisi pasien tidak bisa ditangani di Bolo, sehingga dirujuk ke RSUD Bima.
"Di RSUD Bima, ICU penuh dan dialihkan ke RSUD Kota Bima. Sayangnya pasien meninggal dunia di sana," kata Alamsyah.
Dari catatan medisnya, anak yang meninggal tersebut mengalami panas tinggi hingga 38 derajat celcius.
Kemudian sakit perut, mual dan muntah, hingga warna kulit yang kekuningan.
"Karena gejalanya menyerupai, makanya diduga Hepatitis Akut," akunya.
Baca juga: Pasca Lebaran, Dispar NTB Agendakan Fun Trip bagi Pelaku Usaha Wisata ke Pulau Sumbawa
Baca juga: Arus Balik Lebaran, 35 Ribu Orang Tinggalkan Bima Melalui Pelabuhan Bima
Saat ini sampel dari anak sudah diambil dan dikirim ke Laboratorium di Mataram.
Hasilnya, masih Ditunggu.
Sejauh ini ungkap Alamsyah, ada 9 orang anak lainnya yang juga memiliki gejala menyerupai Hepatitis Akut.
Satu dari 9 anak itu, dirujuk ke RSUD Dompu.
"Jadi dua orang yang kami rujuk. Satu orang yang meninggal dunia dan satu orang ke Dompu," tambahnya.
Sedangkan untuk delapan orang lainnya, masih dirawat di puskesmas domisili anak-anak tersebut.
"Ada yang di Kecamatan Bolo dan di Kecamatan Woha," pungkas Alamsyah.
(TribunLombok.com, Atina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.