Warga Ciputat Keluhkan Cuaca Panas: Dulu Sejuk, Sekarang Gerah Walau Malam
Menurut catatan BMKG suhu Ciputat mencapai 36.1 derajat celcius 1 Mei hingga 11 Mei 2022
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Ciputat, kecamatan di Tangerang Selatan, Banten baru-baru ini dinobatkan oleh BMKG sebagai daerah terpanas se-Indonesia pada periode 1 Mei hingga 11 Mei 2022.
Menurut catatan BMKG suhu Ciputat mencapai 36.1 derajat celcius.
Kondisi elevasi yang rendah dan dekat dengan permukaan air disebut sebagai faktor dibaliknya.
Lantas, apa komentar para warga?
Baca juga: Peringatan Dini Besok Minggu 15 Mei 2022: Berikut Kabupaten/Kota yang Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem
"Memang panas dan gerah. Dulu-dulu Ciputat sih sejuk, tapi sekarang sudah panas. Mau tidur gerah terus, sampai pakai kipas," ujar Fuhan, warga Ciputat kepada Wartakotalive.com, Sabtu (14/5/2022) di Tangerang Selatan.
Fuhan sempat berpikir kalau panas di Ciputat karena perubahan iklim.
Sementara itu Gito Asmoni, warga lainnya yang kerap menjadi juru parkir mengatakan Ciputat wajar menjadi daerah panas karena semakin padat.
Baca juga: Info Cuaca BMKG Minggu 15 Mei 2022: Sejumlah Wilayah Dilanda Hujan
"Kalau siang mesti pake topi dan lap keringat. Yang aneh itu saat malam. Gerah. Saya kira mau hujan, ternyata tak hujan-hujan. Terpaksa buka baju deh tidur," katanya.
Hal senada diucapkan oleh Abdul Haid yang mengatakan suhu udara di Ciputat saat malam hari pun mulain terasa panas.
Mau tak mau ia mesti menggunakan kipas agar bisa tidur nyenyak.
Penjelasan BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan terkait fenomena suhu udara terik yang beberapa hari ini terjadi.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, fenomena suhu udara terik yang terjadi pada siang hari dipicu karena posisi semu matahari yang saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator
Hal tersebut mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.
Baca juga: Puluhan Rumah Warga di Ciputat Tangsel Terendam Banjir, Ketinggian Air Mencapai 1 Meter
"Jadi pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang, sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi," ujar Guswanto, Senin (9/5/2022).
Selain itu, dominasi cuaca yang cerah dan tingkat perawanan yang rendah tersebut dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi.
Fenomena seperti itu, menyebabkan kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.
Guswanto juga menjelaskan, berdasarkan World Meteorological Organization (WMO), suhu panas yang terjadi di Indonesia bukan fenomena gelombang panas.
Gelombang panas atau yang dikenal dengan Heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama lima hari, atau lebih secara berturut-turut.
Suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat celcius atau lebih.
Fenomena gelombang panas biasanya terjadi di wilayah lintang menengah tinggi seperti wilayah Eropa dan Amerika yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.
"Kalau yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian," ujar Guswanto.
Baca juga: Penyebab Suhu Panas di Indonesia, Berikut Penjelasan BMKG: Bukan Gelombang Panas
Wartakotalive.com juga sempat untuk menghubungi beberapa orang di berbagai lokasi terkait dengan cuaca panas yang dirasakan.
"Iya panas banget pas siang hari. Nggak cuma cuacanya, udara dan anginnya itu juga berasa panas," ujar Julia Cindy (24) di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Wanita yang lebih sering beraktifitas di luar ruangan itu merasakan beberapa hari ini cuaca dan udara sangat panas.
Selain itu, di lokasi lain, seorang pria pekerja kantoran juga merasakan hal yang sama.
"Panas sekali, berasa gerah banget kalau siang hari," ujar Misbahul Falah (25) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Pria asal Tangerang itu mengaku sudah seminggu kemarin hingga hari ini, Senin (9/5/2022) merasakan udara yang panas ketika siang hari.
Dengan kondisi cuaca tersebut, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kondisi stamina tubuh dan kecukupan cairan tubuh.
Terutama bagi masyarakat yang beraktifitas di luar ruangan pada siang hari, termasuk kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik atau balik dari mudik.
"Masyarakat yang beraktifitas di luar ruangan supaya selalu membawa air minum, sehingga tidak terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya," ujar Guswanto. (Raf/m36)
Penulis: Rafzanjani Simanjorang
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ciputat Dinobatkan Sebagai Daerah Terpanas di Indonesia, Warga: Makin ke Sini Tidur Buka Baju