Respon Masukan Masyarakat, Hendi Langsung Turunkan Kabel di Kota Lama Semarang
Pengerjaan penurunan kabel di Kota Lama sendiri kemudian resmi dimulai pada tanggal 12 Mei 2022 dan ditargetkan hingga akhir bulan Mei 2022.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Pasca viralnya Kawasan Kota Lama Semarang yang menyalip jumlah kunjungan wisatawan di Kawasan Candi Borobudur Magelang, perhatian masyarakat pun langsung ramai tertuju pada salah satu destinasi wisata di ibu kota Provinsi Jawa Tengah tersebut.
Dari banyaknya perhatian yang diberikan, beragam masukan lalu ditujukan kepada Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melalui berbagai kanal media sosial miliknya. Adapun salah satu topik masukan yang diberikan adalah terkait banyaknya kabel di atas Kota Lama yang dianggap perlu ditangani agar menambah estetika kawasan tersebut.
Merespon cepat masukan yang diberikan masyarakat, Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu pun akhirnya memulai proses penurunan kabel di atas Kota Lama, untuk kemudian akan ditanam melalui jalur ducting di bawah permukaan jalan.
Pengerjaan penurunan kabel di Kota Lama sendiri kemudian resmi dimulai pada tanggal 12 Mei 2022 dan ditargetkan hingga akhir bulan Mei 2022. Jalan Merak di samping Polder Tawang dipilih sebagai titik awal pengerjaan, sebelum nantinya akan menyentuh ruas jalan lainnya.
Hendi sendiri menjelaskan jika upaya pembebasan kabel di udara tidak hanya direncanakan di kawasan Kota Lama Semarang saja. Dia mengungkapkan jika lebih luas lagi target awal penanaman kabel melalui jalur ducting akan menyentuh kawasan segitiga emas di Kota Semarang.
Namun, dengan banyaknya masukan yang diberikan masyarakat, serta untuk memanfaatkan momentum peningkatan kunjungan wisata, kawasan Kota Lama kemudian secara khusus menjadi titik awal pengerjaan.
"2 ruas di Kota Lama kita upayakan sebagai pilot project kawasan tanpa kabel di udara, sedangkan target ke depan yang terdekat adalah pada kawasan Segitiga Emas, yaitu sekitar ruas jalan Gajahmada, Pemuda, Pandanaran, hingga bertemu di kawasan Simpanglima Kota Semarang," tutur Wali Kota Semarang tersebut.
"Untuk di Kota Lama sendiri laporan kawan-kawan di lapangan ada ruas yang memang belum bisa langsung dikerjakan, karena masih harus dilakukan penggalian lagi. Tapi lainnya diupayakan bisa sesuai rencana," pungkas Hendi.
Sementara itu, Asisten II Sekda Kota Semarang, Nana Storada menyebutkan jika pengerjaan yang dilakukan telah melalui koordinasi dengan Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL).
Secara detail dia menjelaskan ada 11 provider telekomunikasi yang terlibat untuk di kawasan Kota Lama. Sehingga dirinya meyakinkan jika upaya tersebut tidak akan dipermasalahkan oleh pihak swasta yang selama ini memanfaatkan jaringan kabel komunikasi di Kota Lama tersebut.
"Pemkot Semarang bersama dengan Asosiasi Pengusaha Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) sudah melakukan beberapa kali rapat koordinasi. Dan pengerjaanya telah disepakati secara bertahap, dari Kota Lama kemudian meluas ke kawasan lain," terang Nana Storada.
"Untuk di Pemkot Semarang sendiri yang terkait mulai dari Dinas Kominfo, Pekerjaan Umum, Perhubungan, Kecamatan dan Kelurahan setempat, serta kita libatkan juga dari pihak kepolisian," tambahnya.
Di sisi lain, upaya Hendi selaku Wali Kota Semarang dalam merespon masukan masyarakat ini pun mendapatkan tanggap positif. Hal itu seperti terlihat dalam sebuah unggahan di akun instagram @HendrarPrihadi yang sudah mendapatkan likes lebih dari sebelas ribu kali sampai berita ini ditulis.
Berbagai komentar juga disampaikan oleh warganet, antara lain akun @vedavirginia_29 yang menuliskan "akhirnya suara rakyat didengarkan", atau juga akun @bayu_gw yang berkomentar "good job pak".(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.