FAKTA Sopir Rudapaksa Siswi SMP di Angkot, Sempat Nonton Video Syur hingga Bukan Aksi Pertama
Fakta baru kasus siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang dirudapaksa sopir angkot, terungkap.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru kasus siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang dirudapaksa sopir angkot, terungkap.
Ternyata, ada korban rudapaksa lain yang dilakukan oleh pelaku.
Selain itu, pelaku mengaku spontan merudapaksa korban.
Korban diketahui berinisial AK (15), sedangkan pelakunya adalah DA (32).
DA merupakan sopir angkot trayek Cijenuk-Cililin.
Peristiwa memilukan itu terjadi di sekitar Jalan Raya PLTA Saguling, Kampung Cibanteng, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, Senin (9/5/2022).
Baca juga: Kronologi Tukang Potong Rumput Rudapaksa Wanita Disabilitas di Kebun, Korban Kini Hamil 4 Bulan
Ada Korban Lain
Mengutip Kompas.com, polisi mengungkap ada korban rudapaksa lain yang dilakukan DA sebelumnya.
Fakta itu terungkap setelah Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Cimahi melakukan pendalaman kasus.
Kapolsek Sindangkerta AKP Yogaswara mengatakan, aksi bejat pelaku ini sebelumnya pernah terjadi pada 2021.
Aksi bejat itu dilakukan dengan modus yang sama.
"Menurut informasi ada juga korban lain dari pelaku ini yang perkaranya ditangani oleh Unit PPA Polres Cimahi, sekarang kita sedang kroscek ulang," katanya, Jumat (20/5/2022).
Tak jauh berbeda berbeda, korban sebelumnya juga merupakan siswi yang masih duduk di bangku SMP.
Pelaku sengaja memilih target di bawah umur agar dia bisa lebih leluasa untuk menguasai korban.
Modus Pelaku
Modus yang digunakan pelaku selalu sama.
Yakni menawarkan tumpangan gratis kepada korban.
Setelah itu, korban dicekoki obat-obatan terlarang sampai tidak sadarkan diri.
"Jadi modus pelakunya ini menawarkan tumpangan dan nanti dibawa berputar ke tempat sepi."
"Untuk yang kejadian sekarang korban ternyata dicekoki obat jenis Excymer biar tidak sadar," ungkap Yoga.
Setelah korban tak berdaya, pelaku mulai membawa korban ke lokasi sepi.
Setelah tiba di lokasi yang dimaksud, pelaku melakukan aksi bejatnya di dalam angkot yang sama.
"Jadi dilakukannya semua di dalam angkot. Lokasinya juga di tempat yang sama di sekitar Jalan PLTA Saguling, Desa Citalem karena memang sepi jalannya," jelasnya.
Baca juga: Jadi Korban Rudapaksa Pacar, Siswi SMP Ketakutan hingga Tak Pulang ke Rumah Selama 3 Hari
Baca juga: Selama 2 Tahun Pasutri di Sragen Kerap Diintimidasi saat Cari Keadilan Kasus Rudapaksa Sang Anak
Sempat Nonton Video Syur
Dikutip dari Tribun Jabar, saat melakukan aksinya baru-baru ini, pelaku sempat menonton video syur.
Setelah itu, pelaku memiliki niat untuk melakukan perbuatan bejat.
"Setelah lihat dia (korban), saya spontan saja langsung seperti itu (rudapaksa)," ujar DA, Jumat.
Selain itu, saat melakukan aksinya, pelaku dalam keadaan mabuk setelah mengonsumsi obat jenis Excymer.
Obat itu juga diberikan ke teman korban.
"Tapi kalau korban enggak minum obatnya, yang minum itu hanya temannya," terangnya.
Kronologi Kejadian
Kejadian itu bermula saat korban hendak melakukan perjalanan dari wilayah Cipongkor menuju Cililin.
Saat itu, korban bersama seorang temannya berjalan kaki hendak menginap di rumah temannya yang berada di wilayah Cililin.
Di tengah perjalanan, kedua remaja tersebut dihampiri oleh angkot Cijenuk-Cililin.
Pelaku kemudian menawari tumpangan kepada dua remaja tersebut.
Namun, keduanya menolak tawaran itu dan memilih tetap berjalan kaki.
"Dikarenakan korban dan temannya tidak mempunyai uang, korban pun menolak."
"Akan tetapi sopir angkot tersbut tetap menyuruh naik meskipun korban tidak punya uang."
"Sopir tersebut menjanjikan akan mengantar korban sampai ke Cililin," kata Kapolsek Sindangkerta, AKP Yogaswara, Rabu (18/5/2022), seperti dilansir Kompas.com.
Baca juga: Pengasuh Ponpes Cabuli Santriwati Berkali-kali, Modus Disuruh Bikin Kopi dan Diantar ke Kamar
Korban akhirnya menerima tawaran pelaku.
Kedua remaja itu lalu naik dan duduk di bangku belakang.
Setelah menempuh berjalanan sekira 10 menit, seorang pria yang diketahui teman pelaku ikut naik.
Tidak lama kemudian, angkot itu berhenti di sebuah warung.
"Korban sempat menanyakan kenapa sopir menghentikan angkotnya. Namun, sopir menjawab dengan alasan karena sedang hujan dan sudah masuk waktu magrib," terang Yoga.
Dikutip dari Tribun Jabar, saat angkot berhenti, teman pelaku turun untuk membeli sesuatu.
Tak berselang lama, teman pelaku kembali dan membawa minuman berenergi.
Pelaku memberikan minuman dan sebutir obat kepada korban, tetapi korban menolaknya.
Namun, teman korban meminumnya.
Teman korban yang dicekoki obat tersebut kemudian tertidur dan tidak sadarkan diri.
Baca juga: Warga Lumajang Jatim Lempari Rumah Pengasuh Ponpes Karena Cabuli 3 Santriwati
Sementara korban mulai merasakan ketidaknyamanan menumpang di angkot tersebut.
"Setelah angkot kembali berjalan, tidak lama kemudian angkot tersebut berhenti lagi di sebuah warung yang lokasinya tidak diketahui korban," jelas Yoga.
Setelah itu, pelaku meminta korban untuk pindah duduk ke jok depan samping sopir.
"Dikarenakan teman korban tertidur di jok belakang angkot tersebut, lalu korban pun pindah duduk ke depan tepatnya ke samping sopir tersebut, kemudian sopir pun langsung melakukan aksi rudapaksa itu," paparnya.
Setelah melakukan aksinya, pelaku membiarkan korban menangis di bangku belakang sampai pagi hari.
"Setelah waktu menunjukkan dini hari atau pagi hari, sopir pun mengantarkan korban dan temannya ke Cililin, dan sopir pun pergi meninggalkan korban," jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul TAMPANG Sopir Angkot di Bandung Barat Rudapaksa Siswi SMP di Dalam Angkot Setelah Minum Hexymer dan Sopir Angkot di Bandung Barat Tega Rudapaksa Siswi SMP di Mobil, Modus Tawarkan Tumpangan Gratis
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Hilman Kamaludin, Kompas.com/Bagus Puji Panuntun)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.