Video dan Foto-foto Wali Kota Semarang Hendi Susuri Banjir Rob: Titik Tanggul Jebol Ditemukan
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, turun tangan dalam kejadian banjir rob karena tanggul jebol di kawasan Tanjung Emas, Semarang.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, turun tangan dalam kejadian banjir rob karena tanggul jebol di kawasan Tanjung Emas, Semarang.
Pria yang akrab disapa Hendi ini hadir langsung di lokasi kejadian bersama aparat.
Bahkan ia berjalan berkeliling di tengah banjir rob.
Seperti diberitakan, banjir rob terjadi pada Senin (23/5/2022) akibat tanggul jebol karena air pasang.
Baca juga: Banjir Rob Hantam Tuban Jatim, Fasilitas Olahraga Rusak Parah
Mengutip dari info grafis BPBD Semarang pada Selasa (24/5/2022) siang, setidaknya tiga kelurahan terdampak banjir rob.
Yakni di Kelurahan Bandarharjo, Tanjung Emas, dan Kemijen.
Orang nomor satu di Semarang itu meninjau banjir pada malam hari.
Hal itu terlihat pada unggahan di akun Twitter-nya @hendrarprihadi pada Senin malam.
Hendi terlihat bersama aparat berjalan menyusuri banjir rob.
Di jalanan dan kampung terdampak banjir, Hendi juga terlihat berinteraksi dengan korban.
Ini unggahannya:
Biasanya Tak Terendam
Banjir rob yang terjadi di Semarang, Jawa Tengah dinilai yang terparah dalam beberapa tahun terakhir.
Hendi mengatakan kawasan Pelabuhan Tanjung Emas biasanya tak terendam ketika banjir rob terjadi.
Namun, kali ini kawasan pelabuhan tersebut terendam cukup dalam, sekitar satu hingga 1,5 meter.
"Kita lihat ini situasi selama beberapa tahun terkahir paling parah. Tidak biasanya pelabuhan terendam."
"Kali ini, sampai terendam. Kami perlu lakukan solusi terbaik dengan koordinasi antar instansi," terang Hendi saat meninjau banjir rob, Senin (23/5/2022), dikutip dari TribunJateng.com.
Lebih lanjut, Hendi mengatakan kawasan Tanjung Emas terendam karena ada tanggul di daerah Lamicitra yang jebol.
Kendati banjir rob tahun ini cukup parah, Hendi menyebut masyarakat sekitar Tanjung Emas enggan pindah.
Lantaran, mereka sudah membangun rumah cukup tinggi.
"Masyarakat menyesali kenapa ada kejadian seperti ini."
"Mereka tidak mau pindah karena rata-rata rumahnya sudah cukup tinggi," ujarnya.
Sementara ini, Hendi menyebut pihaknya akan membangun tanggul darurat untuk mengurangi upaya banjir rob terjadi lagi.
Nantinya, tanggul darurat itu dibangun dengan menumpuk karung berisi pasir.
"Kawan-kawan malam hari ini (Senin) mulai membuat tanggul dari karung diisi pasir sebanyak mungkin."
"Pembuatan tanggul itu akan kita upayakan dari malam ini hingga besok (Selasa) dini hari," tegasnya, dilansir TribunJateng.com.
(Tribunnews.com/Chrysnha,/TribunJateng.com/Eka Yulianti Fajilin/Rahdyan Trijoko Pamungkas)