Kronologi Kecelakaan Maut Mobil Rombongan Pelayat di Banyuasin, 1 Tewas dan 4 Lainnya Luka-luka
Kecelakaan maut menimpa mobil rombongan pelayat di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Akibatnya 1 tewas dan 4 lainnya luka-luka.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut menimpa mobil rombongan pelayat di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Akibat kejadian ini, satu orang dilaporkan tewas dan empat lainnya menderita luka-luka.
Kasat Lantas Polres Banyuasin, AKP Ricky Mozam membenarkan insiden ini.
Ia mengatakan, lokasi kejadian persisnya berada di Jalan Lintas Timur Palembang Betung KM 28 Desa Lalang, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Selasa (24/5/2022) sekira pukul 05.00 WIB.
Kecelakaan itu melibatkan mobil Suzuki APV BD 1728 K dengan truk bermuatan bahan bangunan BG 8610 UV.
Mobil APV dikemudikan oleh Iwan melaju menuju arah Palembang, sementara truk dikendarai Febriansyah dari arah berlawanan.
Baca juga: Bayi 2 Tahun Selamat, Terpental Saat Sopir Pajero Tabrak Motor Ayah dan Ibunya di Jalan MT Haryono
Diduga karena sopir mobil APV mengantuk sehingga hilang kendali dan akhirnya bertabrakan dengan truk yang datang dari arah berlawanan.
"Mobil APV dikemudikan oleh Iwan. Di dalam mobil itu berpenumpang Saperin, Sari, Sutri, dan Novi. Dari pengecekan kami di lapangan dan keterangan saksi, diduga sopir ini mengantuk sehingga hilang kendali," ujar Ricky.
Ia mengungkapkan, sopir mobil APV yakni Iwan mengalami patah kaki kanan dan kiri, sementara penumpang bernama Saperin luka robek di pelipis kanan, Novi dan Sutri patah kaki, serta Sari luka lecet.
"Iwan dibawa ke Rumah Sakit Siti Khadijah Palembang, untuk yang lainnya dievakuasi ke RSUD Banyuasin," kata Ricky.
Hendak melayat
Belakangan diketahui, para korban berasal dari Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.
"Iya mereka warga kami, yang kejadian di Sembawa (Banyuasin) kan, iya betul warga kami, mereka satu keluarga," kata Kepala Desa Pauh, Aziz, dihubungi TribunSumsel.com, Rabu (25/5/2022) malam.
Dari Desa Pauh, mereka berangkat berlima yakni Iwan sebagai sopir, Dzabirin alias Saperin pemilik mobil APV, serta Novi, Sari dan Sutri.