Pelajar SMP di Jawa Tengah Terpapar Radikalisme: Tidak Mau Hormat Bendera
Beberapa siswa di sekolah terpapar paham radikalisme di daerah Jawa Tengah.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Beberapa siswa di sekolah terpapar paham radikalisme di daerah Jawa Tengah.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Haerudin mengungkapkan beberapa siswa dan guru terpapar radikalisme.
"Tetapi ada beberapa temuan yang mengindikasikan siswa atau guru terpapar radikalisme. Misalnya ada pelajar SMP di Karanganyar tidak mau hormat bendera, kemudian ada SMK di Slawi yang mewajibkan siswinya menggunakan cadar," kata Haerudin, Minggu (30/5/2022).
Haerudin menegaskan, nilai-nilai dalam Pancasila merupakan pedoman masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Maka, menerapkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda merupakan tanggung jawab bersama.
Intimidasi
Tantangan yang dihadapi saat ini yakni bagaimana dapat mengimplementasikan Pancasila secara utuh dalam tingkah laku hidup bermasyarakat. Diakuinya, sempat menemukan adanya pengibaran bendera yang diduga bendera HTI oleh anggota rohis SMK di Sragen, dan tindakan intimidasi bagi siswi yang tidak berhijab di SMK Sragen.
Baca juga: Tjahyo Kumolo : Paham Terorisme dan Radikalisme Masih Mengancam ASN di Indonesia
"Penanganannya apabila siswa yang terpapar maka kami akan lakukan langkah preventif melalui dialog dengan kepala sekolah dan guru siswa yang bersangkutan," tutur Haerudin.
Maka dari itu, setiap sekolahan harus menganut PP No. 4 tahun 2022 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Hal itu bisa mempertegas posisi Pancasila sebagai muatan wajib dalam sistem kurikulum pendidikan nasional pada tiap jenjang pendidikan.
"Dijelaskan pada Pasal 1a bahwa Standar Nasional Pendidikan berdasarkan Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika. Sehingga standar kompetensi lulusan wajib memenuhi aspek nilai-nilai Pancasila," jelasnya.
Supaya bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa, maka harus dimulai dari guru sebagai patron para siswa. Pancasila tidak hanya dipahami secara tekstual tetapi juga secara aktual.
Baca juga: Berantas Akar Ajaran Radikalisme, UU Terorisme dan Ormas Diusulkan Direvisi
"Karena pada usia sekolah anak-anak cenderung mencari jati diri dan role model dari lingkungan sekitarnya. Kemudian sekolah juga harus mengajarkan toleransi, budaya kritis, dan budaya literasi kepada para siswa," papar Haerudin.
Kesbangpol pun juga memiliki program rutin yang mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila melalui podcast. Tema yang diusung cenderung terkait pembauran kebangsaan, lintas etnis, pendidikan politik, dan ormas kepemudaan.
"Kami menyadari bahwa penerapan Pancasila tidak bisa lagi dilakukan dengan cara-cara monoton, anak muda hari ini identik dengan sesuatu yang dinamis sehingga kami berupaya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan zaman," pungkasnya.
Berkolaborasi dengan pemuda
Bupati Kendal Dico M Ganinduto menekankan pada generasi muda tentang pentingnya Pancasila sebagai ideologi bangsa. Hal itu disampaikannya pada, Minggu (29/5/2022) menjelang peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2022 mendatang.
Dico menegaskan, generasi muda harus lebih bijak dan lebih baik lagi dalam menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia. Baik dalam bentuk perbuatan maupun sikap yang diterapkan sehari-hari.
Dico menuturkan, pada momentum Hari Lahir Pancasila tahun ini, Pemerintah Kabupaten Kendal bakal berkolaborasi dengan pemuda-pemuda Kendal.
Baca juga: Mahfud MD: Agenda Utama untuk Cegah Komunisme dan Radikalisme Adalah Menjaga Moral Peradaban
Misalnya, melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendatangkan semangat juang generasi penerus bangsa, serta membawa manfaat bagi masyarakat.
"Pemuda yang berpengaruh (kreatif dan inovatif) akan kita rangkul untuk memupuk kembali rasa cinta kita pada ideologi bangsa," terangnya.
Menurutnya, beberapa program dalam rangka menyambut Hari Lahir Pancasila sudah disiapkan jauh-jauh hari.
Dia ingin, momentum 1 Juni nanti bisa menjadi momentum spesial bagi semua kalangan, utamanya bagi generasi muda.
"Kita sudah siapkan program untuk menyambut Hari Lahir Pancasila. Tunggu saja," ujar dia.
Selain itu, kata Dico, pihaknya juga sudah berkolaborasi dengan Kodim 0715/Kendal melalui program Kampung Pancasila. Yaitu sebuah program untuk membangkitkan nilai-nilai Pancasila melalui beragam kegiatan dalam satu wilayah.
Dia berharap, program serupa akan lahir jadi upaya mempertahankan nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa.
"Hal ini akan terus kita sampaikan kepada generasi muda, melalui berbagai program pembinaan. Karena ideologi ini harus tetap dipertahankan dengan segenap jiwa dan raga," tegasnya. (afn/sam/mzk/rtp-bersambung/TRIBUN JATENG CETAK)
Penulis: Faisal Affan
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kesbangpol Jawa Tengah: Ada Pelajar Terpapar Radikalisme
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.