Pemuda Asal Demak Hilang Usai Diantar ke Halte Bus, Begini Kisahnya
Pemuda berusia 20 tahun itu hilang usai di antar ayahnya ke halte bus berangkat kerja.
Editor: Erik S
Lokasi Bagus sempat terlacak di daerah Padalarang dan Pluit.
"waktu dilacak, lokasinya pindah2, awalnya di daerah padalarang, trs keluarganya coba koordinasi dgn keluarga yg ada disana untuk sebar kabar orang hilang juga hasilnya nihil. kemudian pindah ke pluit, setelah itu gabisa dilacak lagi. btw ini yg lacak orang providernya."
Lalu pada tanggal 27 November 2021, ada nomor baru yang meminta video call.
Baca juga: Hindari Trauma, Ayah Korban Penculikan Bocah di Tangsel Bakar Baju Baru Pemberian Sang Penculik
Saat dijawab ternyata Bagus video call dan meminta untuk ditransfer uang Rp 5 juta.
Bagus mengatakan jika tidak ditransfer maka ia akan mati.
"gl 27 Nov 2022 tengah malem, ada nomor baru yg video call kakak kandungnya, setelah diangkat trnyt muncul Bagus, disitu dia blg dia minta tolong untuk ditf sekitar 5jt, kalo ga ditf dia bakal mati katanya. tp di ruangan itu ga cuma Bagus, banyak anak2 lain jg & kyk lg dimarah2in"
Tak hanya Bagus, ternyata di ruangan itu juga banyak orang atau korban yang dimarah-marahi oleh seseorang.
Kakak Bagus lalu meminta share lokasi, akan tetapi Bagus menolak dan telfon langsung mati.
Nomor itu tadi juga mengirimkan video Bagus yang dipaksa untuk senyum dan meminta uang tebusan Rp 5 juta sebagai administrasi mendaftar kerja.
Keluarga tidak mengiyakan dan sempat menawar.
Baca juga: Menelusuri Jejak Pelaku Penculikan 10 Anak, Sering Dipenjara, Pernah Bakar Rumah Uje dan Umi Pipik
Akhirnya disepakati jika pihak keluarga akan mengirim uang Rp 1,5 juta.
Penelpon itupun memberikan nomor rekening atas nama Aardiles.
Namun setelah dikirim uang, kontak kakak Bagus langsung diblokir dan Bagus masih belum ketemu hingga sekarang.
"namun setelah uang tsb dikirim, nomor tersebut tidak dapat dihubungi, ditelfon tdk pernah diangkat, dichat hanya dibaca saja, lalu kemudian hilang, semuanya diblokir."