Warga Medan Helvetia Ketakutan karena Diserang Sekelompok Remaja Menggunakan Senjata Tajam
Warga takut dan resah karena sekelompok remaja menyerang perkampungan tersebut.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Warga di Jalan Gatot Subroto KM 4,5 Gang Famili, Kelurahan Sei Sikambing Sei II, Kecamatan Medan Helvetia, Sumatera Utara, ketakutan, Minggu (29/5/2022).
Warga takut dan resah karena sekelompok remaja menyerang perkampungan tersebut.
Menurut masyarakat setempat, Alamsyah (71), kejadian itu terjadi sehabis salat subuh.
Saat itu, ia keluar dari rumah dan melihat cucu bersama puluhan temannya berkumpul di warung yang berada tepat di samping rumahnya karena selesai menonton bola.
"Kebetulan adik saya juga keluar. Dia sempat mengingatkan kepada anak-anak itu agar jangan bicara keras-keras kerena takut mengganggu tetangga lain. Kemudian, saya dan adik kembali ke dalam rumah," kata Alamsyah kepada Tribun Medan, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Dosen Universitas Riau Dituntut 3 Tahun Kasus Penyerangan dan Penjarahan Karyawan Perusahaan Sawit
Dijelaskannya, saat berada di dalam rumah, ia sempat mendengar ada suara keributan dari arah luar.
Mendengar hal tersebut, ia keluar dari rumah untuk mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Di situ dia masih melihat cucu dan teman-temannya masih mengobrol di tempat semula.
Lantaran masih penasaran, Alamsyah pun mencari ke sumber suara keributan itu
"Sampai saya di depan gang, saya terkejut melihat orang sudah ramai dan hendak mengarah ke dalam gang. Mereka berjalan kaki sembari membawa alat seperti kayu, batu dan sejata parang serta kelewang. Jumlah mereka sekitar 30 an orang," sebutnya.
Baca juga: Wamenkumham : Pasal Penyerangan Harkat-Martabat Presiden dan Wapres di RKUHP jadi Delik Aduan
Kemudian, karena tidak maunya ada keributan yang terjadi di wilayahnya.
Mantan Kepala Lingkungan (Kepling) ini sempat menegur seorang pelaku yang dikenali bernama Putra.
Ternyata, pelaku ini mencari anaknya bernama Deni alias Bejo.
"Ada apa itu, Put. Enggak om, itu si Bejo kata si Putra. Iya ada apa saya tanya, kalau ada masalah sama dia ngomong sama Om. Kenapa kok ramai-ramai sambil bawa parang. Jangan bikin ribut di kampung ini," ujarnya.
Lebih lanjut, Alamsyah mengatakan para pelaku tidak memperdulikan perkataannya langsung masuk ke dalam gang, dan melakukan penyerangan.
"Dibilang Putra itu bilang serbu. Pada saat itu saya sudah tidak bisa menahan mereka masuk ke dalam gang," katanya.
Lalu, para pelaku ini langsung menyerang para remaja yang berkumpul usai menonton bola tadi.
Melihat aksi penyerangan itu, para remaja yang berkumpul itu langsung berhamburan menyelamatkan diri.
Baca juga: Warga Sampang Madura Menjadi Korban Penganiayaan: Bermula dari Cekcok dengan Pelaku
Namun, karena gang tersebut buntu sebagai para remaja ini tidak bisa menyelamatkan diri hingga akhirnya menjadi korban dari keganasan para pelaku.
"Ketika saya masuk, saya dan anak perempuan ada melihat pelaku atas nama Jul lagi menyeret dan menarik kawan cucu saya," ungkapnya.
"Anak itu sudah terlihat oyong. Dia mau dibawa si Jul keluar gang, tapi nggak saya kasih. Kemudian si Jul mencoba mengambil telepon genggam anak itu. Anak perempuan saya marah, dia bilang sudah kau pukulin mau kau ambil pula teleponnya," sambungnya.
Pria 71 ini menuturkan, ia melihat langsung pelaku bernama Jul tidak berhasil membawa teman cucunya itu ke luar dari gang.
Lalu, para pelaku ini keluar dari dalam gang dan meninggalkan lokasi.
Ia mengatakan warga lain sampai saat ini mengaku tidak mengetahui motif dari penyerangan tersebut.
Baca juga: Ayah Tega Aniaya 2 Anak Kandungnya di Tanjung Duren, Bermula Saat Pelaku Dikurung Istri di Kamar
Pihaknya juga telah, melaporkan kejadian itu kepada polisi dan berharap agar para pelaku segera ditangkap.
"Setelah mereka pergi kami lalu menghubungi pihak Polsek Medan Helvetia. Tidak berapa lama petugas Polsek datang dan melakukan cek TKP serta mengamankan alat-alat pelaku yang tertinggal berupa batu batako, kayu dan lainnya," ujarnya.
Kemudian, paginya dua orang korban ditemani warga mendatangi Polsek Medan Helvetia langsung membuat laporan.
Terkait hal tersebut, Kapolsek Medan Helvetia Kompol Heri Sihombing menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban.
"Laporannya sudah kita terima. Kami akan segera panggil saksi - saksi yang mengetahui kejadian itu," pungkasnya.
Penulis: Alfiansyah
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul MENCEKAM, Sekelompok Pemuda Membawa Parang Serang Perkampungan di Helvetia Pada Dini Hari