Warga Blitar Jatim Berburu Telur Ayam Pecah yang Harganya Lebih Murah
Mahalnya harga telur ayam membuat sejumlah masyarakat beralih ke telur bentes atau telur pecah
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Blitar Jawa Timur, terus naik, Jumat (3/6/2022).
Di Pasar Pon Kota Blitar, sekarang harga telur ayam Rp 28.000 per kilogram, sedang di Pasar Templek Kota Blitar harga telur ayam sudah tembus Rp 30.000 per kilogram.
Mahalnya harga telur ayam membuat sejumlah masyarakat beralih ke telur bentes atau telur pecah karena harganya lebih murah sekitar Rp 20.000 per kilogram sampai Rp 24.000 per kilogram.
Seperti yang dilakukan Mei, salah satu pembeli di Pasar Templek Kota Blitar.
Baca juga: Harga Telur Naik, Malaysia Perpanjang Subsidi Bagi Peternak Hingga Akhir Juni 2022
Mei mengatakan sekarang beralih membeli telur bentes dan telur kemasan karena harganya lebih murah.
"Sejak harga telur mahal, saya beralih beli telur bentes dan telur kemasan," katanya.
Pedagang telur di Pasar Templek Kota Blitar, Tini Lindarini mengatakan sekarang harga telur ayam sudah Rp 30.000 per kilogram.
"Sekarang harganya Rp 30.000 per kilogram. Sudah seminggu ini harganya tiap hari naik, sebelumnya Rp 24.000 per kilogram, lalu Rp 25.000 per kilogram, dan sekarang Rp 30.000 per kilogram," kata Tini.
Baca juga: Setelah Lebaran Harga Telur Ayam Masih Mahal, Ternyata Ini Penyebabnya
Dikatakannya, di saat harga mahal, penjual telur mengalami penurunan.
Biasanya, ia bisa menjual 50 kilogram telur per hari. Sekarang, hanya menjual 30 kilogram per hari.
Menurutnya, banyak masyarakat beralih membeli telur bentes atau telur pecah dan telur kemasan yang harganya lebih murah.
Harga telur bentes Rp 24.000 per kilogram, sedang harga telur kemasan Rp 10.000 per 10 butir.
"Penjualan telur utuh turun, sedang penjualan telur bentes justru naik. Sekarang penjualan telur bentes bisa satu kuintal per hari. Tapi stok telur bentes juga terbatas," ujarnya.
Tini memperkirakan harga telur masih bisa naik lagi. Sebab, produksi telur di peternak berkurang.
"Telur naik karena harga pakan mahal. Selain itu, populasi ayam di peternak juga berkurang sejak harga pakan mahal," katanya.
Pedagang telur di Pasar Pon Kota Blitar, Sandyta mengatakan saat ini harga telur di Pasar Pon sudah Rp 28.000 per kilogram.
Sehari sebelumnya, harga telur masih Rp 27.000 per kilogram.
Baca juga: Resep Misoa Tahu Telur, Cocok Jadi Ide Menu Makan Malam yang Enak dan Mudah Dibuat
"Hari ini harganya Rp 28.000 per kilogram, kemarin masih Rp 27.000 per kilogram. Harga normalnya mulai Rp 23.000-Rp 24.000 per kilogram," katanya.
Dikatakannya, penjualan telur di tempatnya juga turun sejak harga mahal. Sekarang, ia hanya bisa menjual 20-30 kilogram telur per hari.
"Penjualan ikut turun, biasnya bisa 50 kilogram per hari, sekarang hanya 20-30 kilogram per hari. Banyak yang beralih ke telur bentes yang harganya lebih murah Rp 20.000 per kilogram," ujarnya.
Penjualan telur bentes di tempat Sandy juga meningkat. Sekarang, ia bisa menjual satu kuintal telur bentes per hari. "Tapi, stok telur bentes juga terbatas," katanya.
Penulis: Samsul Hadi
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Stok Terbatas, Warga Kota Blitar Berburu Telur Ayam Pecah yang Harganya Lebih Murah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.