Total Korban Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi yang Selamat 31, Korban Tewas 4, 15 Lainnya Masih Dicari
Perpanjangan waktu pencarian diputuskan setelah Djunaidi melakukan pemantauan lewat udara di sekitaran Selat Makassar.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Hingga Jumat (3/6/2022) malam, Tim Basarnas Sulsel telah berhasil menemukan sebanyak 31 korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi dalam keadaan selamat.
Sementara jumlah korban yang meninggal total 4 orang setelah kemarin tim kembali menemukan satu korban tewas di sekitar Pulau Pamantuang, Jumat (3/6/2022).
Mayat berjenis kelamin perempuan itu ditemukan oleh nelayan sekira pukul 17.15 wita.
Tim Basarnas Sulsel di Pelabuhan Paotere masih menunggu hasil identifikasi.
Sebab mayat tersebut dievakuasi ke Pulau Pamantuang setelah ditemukan.
"Saat ini mayat berada di puskesmas," kata Kepala Operasi Basarnas Sulsel, Muh Rizal saat diwawancarai di Posko Terpadu Potere, Jumat malam.
"Pihak keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya masih sedang mengidentifikasi mayat tersebut," sambungnya.
Hingga tadi malam, total korban yang ditemukan sebanyak 35 orang.
Baca juga: Satu Penumpang Kapal KM Ladang Pertiwi yang Tenggelam Kembali Ditemukan Meninggal Hari Ini
31 ditemukan dalam keadaan selamat. Sementara empat lainnya ditemukan meninggal.
Adapun korban yang masih dalam pencarian tersisa 15 orang.
Hal ini sesuai data Basarnas Sulsel yaitu 50 orang.
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan kembali menambah waktu pencarian korban.
Perpanjangan waktu pencarian dilakukan hingga tiga hari ke depan.
Hal ini disebabkan karena masih banyaknya korban yang belum ditemukan.
Perpanjangan waktu pencarian diputuskan setelah Djunaidi melakukan pemantauan lewat udara di sekitaran Selat Makassar.
Ia memantau bersama Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sudjana, menumpangi helikopter Polair.
Sebelumnya, Kapal Motor Ladang Pertiwi yang memuat 42 orang tenggelam pada Kamis (26/5/2022) pukul 13.30 Wita.
Kepala Basarnas Sulsel Djunaidi menjelaskan, Kapal Motor Ladang Pertiwi berlayar dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Kalmas, Kepulauan Pangkep.
Dugaan tenggelamnya kapal dikarenakan kehabisan bahan bakar dan cuaca buruk di Perairan Selat Makassar.
Informasi tenggelamnya KM Ladang Pertiwi itu diterima oleh Basarnas pada Sabtu (28/5/2022).
Tim rescue Basarnas Makassar, ABK KN SAR Kamajaya serta instansi dan organisasi SAR terkait segera melakukan pencarian di lokasi kecelakaan kapal.
"Setelah menerima informasi, kami segera memberangkatkan tim rescue berjumlah 40 orang yang terdiri dari 24 orang ABK, 12 orang rescuer," ujar Djunaidi.
Bukan Kapal Penumpang
Sementara itu Koordinator Syahbandar Pelabuhan Paotere Makassar, Nufrizal mengatakan, KM Ladang Perwiti tidak semestinya memuat penumpang karena kapal itu merupakan kapal nelayan.
Baca juga: Dua Mayat Korban KM Ladang Pertiwi Kembali Ditemukan Sore Tadi
"Untuk status kapalnya itu, kapal nelayan, bukan kapal barang. Untuk perizinannya ada di Syahbandar perikanan, bukan di kami," kata Nufrizal ditemui wartawan di kantornya.
Pihaknya pun mengaku tidak mengetahui persis penyebab kapal nelayan itu dapat memuat penumpang.
Pasalnya, KM Ladang Pertiwi tidak pernah melapor saat sandar maupun saat hendak berlayar.
"Mohon izin kronologisnya itu (kami kurang tahu) karena kapal Ladang Pertiwi itu datangnya tidak pernah datang melapor, berangkatnya juga tidak pernah melapor," ungkapnya.
"Untuk jenis barang muatannya kami juga tidak tahu, penumpangnya juga kami tidak tahu," sambungnya.
Meski demikian, pihaknya mengaku telah mendapatkan informasi dari keluarga korban.
"Kalau dari keluarga korban ada 35 orang yang naik, yang selamat sementara baru 17 orang," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Hari Ketujuh Pencarian, Satu Korban Kapal KM Ladang Pertiwi Kembali Ditemukan Meninggal