Oknum Pejabat di Lombok Utara Mengaku Jadi Korban Pemerasan Setelah Melakukan VCS
Dalam video syur berdurasi 5 menit 10 detik itu, oknum pejabat berinisial RA mempertontonkan adegan intimnya dengan seorang laki-laki
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Oknum pejabat Pemda Lombok Utara berinisial RA melapor ke Polda NTB usai video call sex (VCS)-nya viral di media sosial.
Kasus tersebut saat ini tengah ditangani Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Krimsus) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pejabat itu juga mengaku menjadi korban pemerasan setelah melakukan VCS.
Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto membenarkan, oknum pejabat berinisial RA sudah melapor ke Polda NTB.
"Kemarin RA sudah buat laporan ke Polda berkaitan yang bersangkutan merasa sebagai korban pemerasan dalam video tersebut," katanya.
Baca juga: Keracunan Massal di Lombok Tengah, Diduga Setelah Konsumsi Nasi Bungkus, Puluhan jadi Korban
"Dan saat ini sedang dilakukan penyelidikan oleh dit krimsus Polda NTB," tambah Artanto.
Diberitakan sebelumnya, rekaman Video Call Sex (VCS) yang diduga melibatkan oknum pejabat Kabupaten Lombok Utara viral di media sosial.
Dalam video syur berdurasi 5 menit 10 detik itu, oknum pejabat berinisial RA mempertontonkan adegan intimnya dengan seorang laki-laki.
Mereka secara vulgar saling memperlihatkan bagian sensitifnya.
Tak hanya itu, tersebar pula foto-foto pribadi RA bersama keluarganya.
Video tersebut pertama kali disebarkan aku facebook bernama Mbak Betty dan membuat heboh jajaran Pemkab Lombok Utara.
Penjabat Sekda Lombok Utara Anding Dwi Cahyadi membenarkan adanya video call seks yang diduga melibatkan ASN.
“Oknum yang ada di VCS tersebut sudah melaporkan diri ke Polda, kami masih menunggu hasil investigasi Polda.
Setelah itu baru kami bisa mengambil tindakan lebih lanjut,” ujar Anding, saat dimintai keterangan kepada Tribunlombok.com, Rabu (8/6/2022).
Anding menambhakan, saat ini pihaknya telah memberikan izin cuti kepada RA agar focus menangani persoalannya di kepolisian.
Baca juga: Sumedang Digegerkan Beredarnya Percakapan Syarat Diterima Kerja Harus VCS Dulu dengan Bos
Pemkab Lombok Utara, kata Anding, tidak ingin tergesa-gesa mengambil keputusan terkait kasus ini.
Pihaknya masih menunggu hasil pendalaman yang dilakukan tim Polda NTB.
“Keputusan untuk melakukan hukuman melalui proses pemeriksaan oleh Tim Disiplin ASN, yang tidak boleh keluar dari aturan. Nanti kami akan kaji semua idealnya seperti apa, jangn sampai kami memutuskan sesuatu dengan tergesa-gesa,” paparnya.
“Apalagi kalau seandainya oknum ASN tersebut adalah korban,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi dan perkembangan kasus yan ia terima, opsi sanksi yang dapat diberikan kepada yang bersangkutan bisa dalam bentuk penurunan jabatan.
Ketika disinggung terkait identitas pria dalam lawan mainnya dalam VCS tersebut, Anding enggan berkomentar.
Dirinya meminta agar semua pihak menunggu hasil investigas dari kepolisian. (Tribun Lombok/Sirtupillaili)
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul VCS Oknum Pejabat Lombok Utara Viral, Mengaku Jadi Korban Pemerasan dan Lapor Polisi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.