IM Disebut Memiliki Peran Sangat Penting dalam Memimpin Khilafatul Muslimin Wilayah Jateng
Keterlibatan IM, karena disebut 29 Mei 2022 sekitar pukul 07.00-12.30 WIB di kantor Khilafatul Muslimin menggelar konvoi sepeda motor.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - IM, pria muda berusia 25 tahun yang jadi Amir Khilafatul Muslimin Jawa Tengah (Jateng) ditetapkan sebagai tersangka bersama Amir Khilafatul Muslimin Klaten SW (62), Jumat (10/6/2022).
Warga Desa Ketitang, Kecamatan Juwiring yang memiliki kantor Khilafatul Muslimin Jateng-DIY itu ada di tengah permukiman Dukuh Gading Sawahan, Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara.
Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Eddy Suryana mengungkapkan, IM mempunyai peran sangat penting yang memimpin wilayah Jateng.
"Amir (pimpinan) Jawa Tengah IM yang ditangkap, membawahi se-Kabupaten di Solo Raya, Jogja dan juga Kudus," ungkap di Mapolres Klaten kepada TribunSolo.com.
Saat ditanya siapakah IM, apa pekerjaannya dan sehari-hari seperti apa, Guruh belum merici secara jelas.
"Masih didalami," ungkapnya.
Baca juga: Polri Dalami Dugaan Penyebaran Paham Khilafah di 23 Kantor Khilafatul Muslimin Seluruh Indonesia
Keterlibatan IM, karena disebut 29 Mei 2022 sekitar pukul 07.00-12.30 WIB di kantor Khilafatul Muslimin menggelar konvoi sepeda motor.
"Ada 50 orang, konvoi itu tersangka (IM) menyebarkan berita bohong yang dapat menerbitkan keonaran di kalangan rakyat," jelas dia.
Guruh menegaskan jika Khilafatul Muslimin yang diamankan di Klaten ada keterkaitan dengan di Lampung dan Brebes.
Bahkan dalam penggeledahan tersebut, menghasilkan barang bukti yang menjurus pada membuat struktur organisasi khilafah.
"Dari rumah dan kantor yang dilakukan penggeledahan, di sana ditemukan (berkas) yang bisa dikatakan membuat struktur organisasi khilafah," jelas dia.
Ada Pamflet Organisasi NII
"Kami sudah melakukan penyelidikan dan pendalaman, disitu ada pamflet dari organisasi NII (Negara Islam Indonesia), JI (Jamaah Islamiah) dan juga struktural secara keseluruhan, karena yang kita amankan adalah Amir (Pemimpin) Jawa Tengah," tegasnya.
Menurut Guruh, kegiatan tersebut sudah dimulai sejak tahun 2009 hingga saat ini.