FAKTA 2 Bobotoh Meninggal di GBLA: Penonton Tanpa Tiket Memaksa Masuk Stadion hingga Respons Persib
Berikut fakta-fakta 2 Bobotoh meninggal di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Insiden dimulai penonton tanpa tiket memaksa masuk stadion.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut fakta-fakta 2 bobotoh meninggal di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Pertandingan penyisihan grup C Piala Presiden 2022 antara Persib Bandung vs Persebaya diwarnai insiden meninggalnya Bobotoh bernama Sopiana Yusup dan Asep Ahmad Solihin.
Kejadian ini bahkan sempat trending di Twitter dengan tagar #BobotohBerduka.
Pihak Manajemen Persib Bandung merespons atas meninggalnya 2 Bobotoh meninggal di GBLA.
Manajemen tidak ingin menyalahkan siapapun dalam insiden ini.
Baca juga: Kapolrestabes Bandung Ungkap Dugaan Kronologi Meninggalnya Dua Bobotoh Persib Bandung
Penonton Tanpa Tiket Memaksa Masuk Stadion
Insiden ini berawal dari kericuhan menjelang pertandingan pada Jumat (18/6/2022) malam.
Disebutkan, animo penonton melebihi prediksi.
Sejak awal panitia hanya menyediakan 15 ribu tiket untuk penonton sesuai dengan kapasitas stadion.
Namun, saat pertandingan diperkirakan ada 45 ribu penonton yang mendatangi Stadion GBLA.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo menyebutkan, ada penonton tanpa tiket memaksa masuk.
Hal ini juga membuat empat lapis pintu yang ada jebol termasuk pintu pintu parkir dan pagar dalam kawasan stadion.
"Jadi, memang ada penonton yang tidak punya tiket berusaha masuk ke dalam, padahal kan pertandingan sudah berjalan," katanya dikutip dari TribunJabar.id, Sabtu (18/6/2022).
Korban Meninggal di Rumah Sakit
Di tengah kerumunan, kemudian petugas melihat ada seseorang yang digotong oleh beberapa penonton lain keluar kerumunan dalam keadaan lemas.
Petugas yang mengecek kondisi penonton itu langsung memberi pertolongan medis.
Penonton itu dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih.
"Namun, setelah di rumah sakit, yang bersangkutan meninggal dunia," ucap Ibrahim, dikutip dari Kompas.com.
Korban yang meninggal dalam insiden itu merupakan anggota Bobotoh.
Salah satu di antara mereka berasal dari luar Bandung.
"Korban dari Bogor dan Bandung," ucap Ibrahim.
Korban Terinjak-injak
Seorang keluarga korban Asep, Ade Fahrudin Roji mengatakan, berdasarkan informasi tim medis di Rumah Sakit Polri Sartika Asih, Asep meninggal karena terinjak dan tertimpa pagar.
"Tadi mah (informasi dari rumah sakit) karena keinjak dan katanya ketimpa pagar kan itu roboh pagarnya, di badan ada beberapa luka kelihatan bekas keinjak," ujarnya, di kutip dari Kompas.com
Ade menuturkan, kabar meninggalnya Asep diketahui keluarga sejak Jumat malam. Usai mendengar kabar itu, keluarga langsung mencari keberadaan Asep.
Respons Manajemen Persib Bandung
Komisaris PT Persib Bandung Mertabat, Umuh Muchtar merespons dengan mengambil sejumlah langkah terkait meninggalnya 2 Bobotoh di GBLA.
Termasuk melakukan evaluasi sehingga kejadian serupa tak terulang kembali.
"Karena mereka antusias spontan segala cara agar bisa masuk, jadi saya tidak menyalahkan siapapun, akan evaluasi. Tidak saling menyalahkan karena kita berduka," ucap Umuh, dikutip dari TribunJabar.id.
Umuh juga terus mengimbau kepada Bobotoh supaya tetap mematuhi peraturan yang telah ditetapkan.
Utamanya kepada suporter yang tidak memiliki tiket untuk tidak datang ke stadion.
Informasi tambahan, Bobotoh yang menjadi korban diketahui memiliki tiket untuk menonton pertandingan.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)( TribunJabar.id/Deanza Falevi/Nazmi Abdurrahman)(Kompas.com/Dendi Ramdhani/Agie Permadi)