Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sedihnya Mbah Sutris Rumahnya di Klaten Tertimpa Pohon Jati Besar, Atap dan Radio Rusak

Rumahnya yang sederhana hancur tertimpa pohon jati saat hujan deras disertai angin mengguyur wilayah Klaten, Jawa Tengah.

Editor: willy Widianto
zoom-in Sedihnya Mbah Sutris Rumahnya di Klaten Tertimpa Pohon Jati Besar, Atap dan Radio Rusak
Tribun Solo/Zharfan Muhana
Rumah Mbah Sutris di Bayat, Klaten, Jawa Tengah tertimpa pohon jati. 

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Tukimin Trisno Suwarno(81) atau akrab disapa mbah Sutris tidak dapat menyembunyikan raut wajah sedih. Rumahnya yang sederhana hancur tertimpa pohon jati saat hujan deras disertai angin mengguyur wilayah Klaten, Jawa Tengah.

Tatapan mata mbah Sutris terlihat kosong saat meratapi atap rumahnya yang rusak tertimpa pohon jati.  Kejadian terjadi sekitar pukul 14.00 pada Jumat (22/11/2024) lalu.

Baca juga: Kisah Mbah Sutris 74 Tahun Jadi Tukang Cukur Rambut Pasang Tarif Hanya Rp 5 Ribu

Saat ditemui di kediamannya, mbah Sutris bercerita sesaat sebelum kejadian ia tengah mencari rumput di dekat rumah.

"Pertama saya lagi ngarit (cari rumput), cuaca mendungnya mendung. Ingat di rumah ada pemean (jemuran)," ujarnya, Senin(25/11/2024).

Dia pun lalu pulang ke rumah, untuk mengentaskan jemuran sebelum hujan datang. "Sampai rumah hujan, saya menuntun simbok (istri) mau nutup pintu," jelasnya.

Tak lama, pohon jati yang berada di sebelah rumah patah menimpa atap.

"Langsung tugel (patah), atapnya hancur (tertimpa)," ucapnya.

Baca juga: Australia Diminta Tunda Larangan Medsos bagi Anak di Bawah 16 Tahun

Berita Rekomendasi

Hampir separuh lebih atap rumah mbah Sutris rusak.

Selain atap rusak, beberapa peralatan yang ada di dalam rumah juga alami kerusakan.

"Lemari hancur, isinya bolo pecah seperti gelas, cangkir, piring remuk. Sama radio juga rusak," kata mbah Sutris.

Kepala Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Tugino mengatakan bila di desanya yang terdampak ada dua rumah.

"Di Banyuripan tidak begitu parah berarti, karena cuma ada 2 rumah yang terdampak," ujarnya.

Kedua rumah tersebut, yakni milik Paimin dan Mbah Sutris. Tugino mengatakan 1 rumah roboh, karena memang bukan rumah permanen melainkan rumah kayu yang sudah tua.

"Dan itu hanya dapur, kadang buat tidur. Tapi ada rumah permanennya (aman)," jelasnya.

Baca juga: Polda Metro Jaya Koordinasi dengan PPATK Dalami Aliran Dana Kasus Judol Komdigi ke Partai Politik  

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas