Korban Tewas Insiden Penonton Persib Vs Persebaya Dipastikan Dua Orang
Insiden di pintu masuk pertandingan Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, Jumat (18/6/2022) tadi malam dipastikan memakan dua orang korban.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Insiden di pintu masuk pertandingan Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, Jumat (18/6/2022) tadi malam dipastikan memakan dua orang korban.
Dua orang tersebut merupakan Bobotoh Persib (Viking) meninggal saat akan menonton pertandingan di Stadion Gelora Bandung Lauta Api (GBLA).
Keduanya adalah Asep Ahmad Solihin asal Kopo, Kota Bandung, sedangkna satu orang lagi berasal dari Bogor.
Kabar duka tersebut disampaikan oleh suporter Persib (Viking) melalui Instagram @officialpvc pada Sabtu (18/6/2022) pagi WIB.
Baca juga: Bobotoh Jadi Korban Penonton Persib Vs Persebaya di GBLA, Asep Meninggal Berdesakan
Meninggalnya dua suporter Persib Persib itu diduga ketika tengah berdesakan saat akan masuk di Stadion Gelora Bandung Lauta Api (GBLA).
Diberitakan TribunJabar, kabar soal meninggalnya dua suporter persib itu sudah ada sejak tadi malam.
Salah satu akun twitter Bobotoh mengabarkan informasi tersebut dalam cuitannya.
"Innalillahi kabarnya ada 2 Bobotoh yang meninggal karena berdesak-desakan diluar depan digerbang U dan V. Semoga Husnul Khatimah," tulis akun tersebut.
Setelah kabar itu, pagi hari ini Jumat (18/6/2022) Viking Persib Club (VPC) baru membenarkan kabar tersebut.
Baca juga: Persib Vs Persebaya, Bobotoh-Bonek Padati Stadion GBLA, Ada 4 Layar Lebar Buat yang Tak Bertiket
"Bagi keluarga korban tetap kuat meski tidak ada resep khusus sesiap apapun menghadapi kehilangan, apalagi karena menonton sepakbola," tulis VPC.
"Duka mendalam bagi korban dan keluarga yang ditinggalkan. Selamat jalan kawan, semoga Husnul Khotimah."
Namun jika sedikit menelisik kejadian semalam di tengah laga, memang ada kejadian tidak mengenakkan.
Pasalnya beberapa bobotoh merangsek masuk stadion GBLA untuk menonton pertandingan Persib vs Persebaya.
Bahkan, karena jumlah massa yang lumayan banyak, petugas terpaksa mundur.