Cium Bau Gosong dan Pantatnya Terasa Panas, Ternyata Motor yang Dikendarai Buruh di Blitar Terbakar
Seorang buruh berlari minta tolong ke penjaga bendungan PLTA Jegu karena pantatnya panas dan celananya hampir terbakar.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Motor milik seorang buruh bernama Saiful terbakar ketika dipakai berkendara di jalan yang melintasi Bendungan PLTU Jegu di Kecamatan Sutojayan.
Kejadian yang dialami buruh asal Desa Jajar, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar itu terjadi Selasa (21/6/2022) pagi.
Mendadak ia berlari sambil berteriak minta tolong kepada penjaga bendungan PLTA Jegu, gara-gara pantatnya kepanasan dan celana yang dipakainya hampir terbakar.
Celana yang dipakai Saiful memang hampir terbakar, gara-gara tersulut dari sepeda motor yang dikendarainya.
Baca juga: Napi Teroris Sembunyi Dalam Bak Kamar Mandi Selama Api Membakar Lapas Kelas I Tangerang
Korban memang selamat karena pantasnya disiram air oleh penjaga bendungan, namun harus merelakan sepeda motornya terbakar habis.
"Korban selamat namun sepeda motornya habis. Dugaan kami, ada bensin yang bocor hingga memicu percikan api karena businya tak ada penutupnya," kata AKP Imam Subeckhi, Kapolsek Talun.
Menurut Subechi, kejadian yang menggegerkan warga itu terjadi di Bendungan PLTU Jegu, Selasa (21/06) pukul 07.15 WIB.
Saat itu, Saiful berangkat kerja ke Kecamatan Lodoyo sebagai buruh bangunan.
Setiap hari ia memang melintasi jalan di bendungan itu karena lebih dekat dan jalannya juga sangat bagus serta ada taman di kanan kirinya.
"Kata korban, motor itu ia pakai setiap hari untuk pulang pergi ke tempat kerjanya. Dan tak pernah ada masalah (mogok) meski kondisinya protolan," paparnya.
Setelah menempuh perjalanan 5 KM dari rumahnya, Saiful baru merasakan ada yang aneh dari pantatnya.
Ia mencium bau seperti gosong atau ada sesuatu yang terbakar, namun pantatnya terasa panas.
Dan tepat beberapa meter ketika akan melintasi portal retribusi di bendungan itu, ia tidak kuat.
Perlu diketahui, setiap kendaraan yang melintasi jalan diatas bendungan itu akan ditarik retribusi Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 3.000 untuk mobil.