Dokter Asal Jakarta Akhiri Hidup di Kontrakan di Bogor: Sempat Dicari Suami, Ini Kesaksian Tetangga
Dokter kecantikan asal Jakarta mengakhiri hidupnya di rumah kontrakan di Bogor, Jawa Barat
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Kematian dokter kecantikan asal Jakarta, DBR (41) di kontrakannya mengagetkan tetangganya di Villa Citra Raya, Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Senin (27/6/2022).
Sebelum ditemukan tewas gantung diri, dokter DBR menggunggah sesuatu yang tak biasa di media sosialnya.
Baca juga: Dikira Bunuh Diri, Bocah 11 Tahun Ternyata Dibunuh Kakak Tiri, Polisi Curiga dengan Posisi Korban
Tetangga DBR sekaligus saksi, R Prasetyo menceritakan DBR semasa hidup merupakan sosok yang ekspresif dan baik.
Pria yang akrab disapa Tito menuturkan DBR merupakan warga asal Jakarta yang sudah hampir satu tahun menyewa kontrakan di wilayah tersebut.
Ia juga menjelaskan bahwa DBR merupakan dokter kecantikan dan dokter umum yang membuka praktik di Kota Bogor maupun Kabupaten Bogor.
"Kalau saya kan suka ketemu juga. Dia ya hampir satu tahun belakangan ini di sini ( kontrakan). Kalau asalnya ya dari Jakarta. Untuk praktiknya ada di Tegalega dan Ciomas. Saya juga pernah facial di praktiknya," kata Tito.
Kata Tito, dokter DBR sering kali tinggal sendiri walau sudah mempunyai suami.
Baca juga: Aksi Biadab Pria di Bangka Tengah Bunuh Ibu Kandung Setelah Gagal Sewa PSK karena Datang Bulan
Tito pun membeberkan fakta lain sebelum DBR ditemukan tak bernyawa di dalam kamar kontrakannya.
"Dia sempat ke warung pagi-paginya. Kata orang sekitar," tambahnya.
DBR pun pada sehari sebelumnya, sempat mengunggah postingan bernuansa sedih.
"Dia orangnya sih ekspresif. Senang update senang. Tapi, semalem sebelum meninggalnya dia posting ini (sedih)," kata Tito sambil menunjukan postingannya.
Baca juga: Dokter Kecantikan Asal Jakarta Ditemukan Meninggal di Kamar Kontrakannya di Bogor
Tito pun mengakui kedekatanya dengan DBR.
Saking dekatnya, kata Tito, dirinya sering makan bersama. Tito mengakui kedekatanya dengan korban.
Saking dekatnya, kata Tito, dirinya sering makan bersama.