Sapma Pemuda Pancasila Gelar Aksi Unjuk Rasa Minta Holywings Medan Ditutup
Satuan Pelajar-Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) meminta agar Holywings Medan ditutup.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) meminta agar Holywings Medan ditutup.
Tuntutan tersebut mereka suarakan dengan menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro Medan, Kamis (30/6/2022).
Baca juga: Gerai Holywings Pondok Indah Disegel, Banyak Karyawan Terancam PHK, Pemkot DKI Siapkan Program
Massa berorasi di depan gerbang utama Kantor Gubernur dan membawa poster bertuliskan "Cabut Izin Hollywings Medan".
Pimpinan Aksi Sapma PP, Fahrul Haviz Effendi mengatakan aksi ini dilakukan meminta perhatian Gubernur Sumut agar turut mendesak pemerintah kabupaten/kota untuk mencabut izin usaha Holywings.
"Yang pertama kita ingin menyampaikan kepada bapak gubernur bahwa untuk mencopot izin dari Holywings. Dan kedua Hollywings sudah terindikasi menistakan dan memecahkan kerukunan umat beragama di Indonesia. Atas dasar promosi minuman yang mengatasnamakan Muhammad dan Maria," ujar Fahrul.
Selain itu, terang Fahrul, pihaknya juga akan melakukan penyegelan ke lokasi usaha Hollywings di Medan.
"Beberapa hari yang lalu kita lihat Hollywings masih beroperasi. Kita mengutuk keras dan ketika kita berangkat dari sini kita langsung boikot Hollywings," katanya.
Fahrul mengatakan, pemerintah juga harus bertanggungjawab terhadap dampak penutupan Hollywings bagi para pekerja yang kehilangan pekerjaannya.
Baca juga: Outlet Holywings di Sleman Ditutup
"Harapan kita untuk mencabut izin Holywings sekaligus bertanggungjawab atas beberapa karyawan yang akhirnya tidak memiliki pekerjaan setelah kekeliruan atau dengan sengaja pihak Hollywings mengeluarkan statment promo yang akhirnya meninstakan agama dan menyebabkan Hollywings harus ditutup," katanya.
Anggota aksi, Henggar Maulana mengatakan Sapma PP juga telah melayangkan laporan ke Polda Sumut atas dasar penistaan agama.
"Kita lakukan boikot dan kita segel dan tidak ada tawar menawar dengan apa yang diperbuat Hollywings hari ini. Kita jelas ingin menyegel dan boikot Hollywings. Kita sudah lapor polisi. Kami melakukan pelaporan kepada Kapolda di ruang SPKT atas nama Abdi Saragih," pungkasnya.
(Penulis: Rechtin Hani Ritonga)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Sapma Pemuda Pancasila Sumut Geruduk Kantor Gubernur, Minta Izin Hollywings Dicabut