Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Petani Tembakau Wonogiri: Bangun Rumah hingga Beli Mobil, Pandemi Datang Langsung Terpuruk

Kisah Petani Tembakau Wonogiri: Bangun Rumah hingga Beli Mobil, Pandemi Datang Langsung Terpuruk

Editor: Sanusi
zoom-in Kisah Petani Tembakau Wonogiri: Bangun Rumah hingga Beli Mobil, Pandemi Datang Langsung Terpuruk
Willy Widianto
Miswanti petani tembakau di Elomoko, Wonogiri, Jawa Tengah 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seseorang yang bertahan di satu profesi dalam waktu yang lama tentu saja ada alasannya. Ada yang beralasan karena demi menghidupi keluarganya ada juga yang merasa senang dengan profesi yang digeluti.

Hal inilah yang dirasakan oleh Miswanti, petani tembakau di Elomoko, Wonogiri, Jawa Tengah.

Kehidupannya berubah setapak demi setapak sejak menjalin kemitraan dengan perusahaan rokok PT HM Sampoerna Tbk.

Miswanti mulai bermitra sejak tahun 2010. Ia memiliki lahan seluas 0,25 hektar.

Baca juga: Tembakau Tanaman Rentan Risiko, Pemerintah Siapkan Asuransi Bagi Petani

Roda kehidupan pun berputar, perlahan Miswanti bisa merenovasi rumahnya yang dulu hanya berdindingkan bambu sekarang menjadi tembok semen berbatu bata.

"Dapat meningkatkan penghasilan keluarga, yang tadinya rumah bambu sekarang kebanyakan batu bata," ujar Miswanti saat acara Diskusi Media: Tanam Raya Tembakau di Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis(7/7/2022).

Berita Rekomendasi

Petani dari kelompok Sidomakmur ini kembali bercerita bahwa dirinya sebenarnya berprofesi sebagai petani sekaligus pekebun.

Ketika musim hujan tiba ia menanam padi, baru ketika masuk kemarau karena lahan yang dimilikinya tadah hujan maka dirinya menanam jagung dan kedelai.

Baca juga: Akademisi Nilai Pemerintah Perlu Lakukan Kolaborasi Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Hal itu bisa dimaklumi karena budidaya tembakau katanya dalam setahun hanya satu kali panen.

Masa tanamnya dimulai bulan Juli, masa panennya empat sampai lima bulan kemudian.

"Dulu itu tahun 2010 hanya ada lima petani yang bermitra sekarang satu sudah satu kelompok petani tiap tahun ada peningkatan," kata dia.

Nasib Miswanti berubah drastis setelah delapan tahun menjadi mitra.

Ia bisa menyisihkan penghasilannya untuk membeli kendaraan pikap lalu menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas