Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Disangka-Sangka, Ini Barang Bukti yang Diamankan Polisi dari 5 Simpatisan Mas Bechi

Khusus untuk tersangka D, polisi menyita mobil panther warna biru yang digunakannya menabrak petugas polisi saat mengejar MSAT, pada Minggu (3/7/2022)

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Tak Disangka-Sangka, Ini Barang Bukti yang Diamankan Polisi dari 5 Simpatisan Mas Bechi
via Banjarmasin Post/TribunJatim.com Istimewa
Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta dan tersangka kasus pencabulan santriwati di Jombang, MSAT alias Mas Bechi. 

Laporan Wartawan Surya Malang Luhur Pambudi

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Satreskrim Polres Jombang akhirnya menyita alat perlawanan massa Ponpes Shiddiqiyyah.

Peralatan digunakan saat  operasi penangkapan paksa Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi  (41) tersangka kasus pencabulan santriwati, pada Kamis (7/7/2022). 

Barang yang diamankan meliputi perangkat pesawat kamera tanpa awak (drone), laptop, sejumlah perangkat handytalky (HT), hingga pistol airsoft gun. 

Semua benda tersebut menjadi barang bukti yang disita polisi dari kelima orang tersangka. Yakni D, WH, MR, SN, dan SA. 

Khusus untuk tersangka D, polisi menyita mobil panther warna biru yang digunakannya menabrak petugas polisi saat mengejar MSAT, pada Minggu (3/7/2022). 

Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha menerangkan, temuan pistol jenis airsoft gun tersebut didapati dalam tas ransel yang dipakai tersangka berinisial WH. 

Baca juga: Terungkap Lokasi Keberadaan Mas Bechi Saat 600 Polisi Mengepung Pondok Pesantren Milik Ayahnya

BERITA REKOMENDASI

Pistol tersebut, belum sampai digunakan oleh tersangka untuk melakukan perlawanan.

WH diamankan polisi saat berupaya kabur ke area dalam area ponpes berlokasi di Jalan Raya Losari, Ploso, Jombang itu. 

"Airsoft gun-nya didapati di dalam tas tersangka. Dan tersangka pada saat itu melarikan diri. Jadi fungsinya untuk melindungi diri," ujarnya di Mapolres Jombang, Senin (11/7/2022). 

Giadi menambahkan, tersangka menggunakan alat itu untuk berkomunikasi dengan beberapa penggerak massa yang berada di area dalam ponpes. 

Selama pihak kepolisian berusaha memasuki area ponpes.


Para tersangka yang membawa HT sudah saling bertukar informasi untuk melakukan siasat perlawanan terhadap anggota kepolisian. 

"Iya sudah disiapkan sebelum polisi masuk, untuk saling komunikasi antar mereka. Mereka membaca memang ada gerakan gerakan kelihatannya ada kepolisian yang akan kegiatan, sehingga mereka ada semacam pencegahan, atau mungkin pemantauan terhadap kegiatan kepolisian," jelasnya. 

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas