Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Deretan Eksploitasi Ekonomi yang Dialami Siswa Sekolah SPI Kota Batu

Korban yang baru melapor memanfaatkan hotline layanan tersebut mengaku mengalami perlakuan eksploitasi ekonomi yang beragam dari sosok JE

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Ini Deretan Eksploitasi Ekonomi yang Dialami Siswa Sekolah SPI Kota Batu
Kompas.com/Nugraha Perdana, Tangkap layar YouTube TRANS7 OFFICIAL
Julianto Eka Putra (kiri), persidangan Julianto Eka Putra di Pengadilan Negeri Malang Kelas I A beberapa waktu lalu (kanan). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNNEWS.COM,  SURABAYA - Hingga saat ini tercatat sudah 14 orang ,mengaku menjadi korban eksploitasi ekonomi pada anak di bawah umur, yang menyeret Julianto Eka Putra  (JE) pendiri Sekolah SPI Kota Batu, Jatim.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengungkapkan, para korban yang baru melapor memanfaatkan hotline layanan tersebut mengaku mengalami perlakuan eksploitasi ekonomi yang beragam dari sosok JE. 

Saat para korban masih bersekolah di yayasan sekolah yang disediakan atau oleh JE mereka pernah dipaksa melakukan pekerjaan kasar dan berat.

Seperti pelapor berinisial EE, alumni Sekolah SPI angkatan 7. 

"Beliau disini, sesuai keterangan yang bersangkutan, disuruh membersihkan sungai, mengangkut batu, pasir dan mencangkul di sawah, serta menjadi sales kompetition," ujarnya di Gedung Humas Mapolda Jatim, Kamis (14/7/2022).

Ada juga pelapor berinisial STHN, alumni Sekolah SPI angkatan 11 yang mengaku dipaksa menjadi pengelola kampung kids milik JE, 

Berita Rekomendasi

STHN juga dipaksa menjadi tour guide, sekaligus menjadi petugas pelayanan tamu yang menyediakan layanan makanan para tamu. 

Baca juga: DPR Minta Proses Hukum Julianto Eka Putra Tak Berlarut-larut: Bisa Menambah Beban Korban

"Ada juga yang lainnya, seperti KTU (inisial), angkatan 9 sekolah SPI. Ada juga IA (inisial), dia ini perempuan.

Pernah bersekolah di SPI, namun tidak sampai lulus. Bentuk eksploitasinya adalah membangun kampung kids," jelasnya. 

Kombes Pol Dirmanto, menambahkan, para korban yang baru melapor ini, mengaku mengalami perlakuan eksploitasi ekonomi tersebut saat masih menjadi siswa di sekolah yang dipimpin JE, pada tahun 2009.

Namun, penyidik masih akan melakukan pemeriksaan terhadap mereka sebagai saksi.

Dalam waktu dekat, delapan orang korban tersebut akan diperiksa di Ruang Penyidik Subdit Renakta IV Ditreskrimum Polda Jatim. 

"Dan kami akan terus membuka hotline ini, di nomor yang saya sebutkan tadi, termasuk di Polres Batu juga ada hotline yang kami buka di sana, dengan nomor 082328031328," terangnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas