16 Tahun Tragedi Gempa 2006 di Pangandaran Jawa Barat yang sebabkan Tsunami
16 tahun tragedi gempa 2006 di Pangandaran Jawa Barat yang sebabkan Tsunami dengan tinggi rayapan 21 meter. Jumlah pengungsi mencapai 40 ribuan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Tragedi gempa Pangandaran 2006 masih menyisakan luka dalam.
Gempa Pangandaran tahun 2006 ini memicu Tsunami di kawasan pantai di Kecamatan Pangandaran, Kalipucang, Parigi, Cijulang, Sidamuih dan Cimerak.
Gempa Pengandaran dengan Magnitudo 7,7 terjadi pada Senin, 17 Juli 2006 pukul 15.19 WIB di lepas pantai Pangandaran, sekitar 220 km.
Kekuatan gempa 7,7 termasuk moderate dan biasanya tidak mengakibatkan tsunami lebih dari 5 meter.
Namun, tsunami yang terjadi pada hari tersebut memiliki ketinggian rayapan sekitar 21 meter, dikutip dari The 17 July 2006 Tsunami Earthquake in West Java.
Jumlah pengungsi diperkirakan 43.759 orang, 300 orang meninggal dunia, 301 luka berat, 551 luka ringan dan 156 orang hilang.
Baca juga: Penjelasan BMKG soal 2 Gempa yang Menguncang Pangandaran Jawa Barat pada 16 Juli 2022
Para pengungsi saat itu ditempatkan di 10 lokasi di Kecamatan Pangandaran, 3 lokasi di Kecamatan Kalipucang, 6 lokasi di Kecamatan Sidamulih dan 8 lokasi masing-masing di Kecamatan Cemerak dan Cijulang.
Bupati Ciamis yang menjabat saat itu, Engkon Komara memperkirakan kerugian mencapai Rp 166,2 milyar.
Bantuan berdatangan dari seluruh penjuru Indonesia, dikutip dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Departemen Pekerjaan Umum RI terus melakukan cek data korban untuk memastikan jumlah bantuan yang dibutuhkan.
Kantor Camat Kecamatan Parigi dijadikan gudang bantuan sembako dari para dermawan dan posko penampungan para pengungsi, dikutip dari laman Cipta Karya PUPR.
Baca juga: BMKG: 9 Wilayah Berstatus Waspada Bencana Hidrometeorologi Hari Ini
Ada 19 posko Kecamatan Parigi, namun kemudian dijadikan 5 posko untuk memudahkan pendistribusian bantuan.
Bantuan makanan dan minuman juga berdatangan dari para pejabat, salah satunya Almh. Ibu Ani Yudhoyono yang menyumbang 2 ton beras, 2 truk air mineral botol, dan 500 dus mie.
Adapun pengungsi yang dinilai sudah kondusif keadaannya, kemudian dipulangkan.