Penjelasan BMKG soal 2 Gempa yang Menguncang Pangandaran Jawa Barat pada 16 Juli 2022
Penjelasan BMKG soal 2 Gempa yang menguncang Pangandaran, Ciamis, Tasik, Bandung Jawa Barat pada 16 Juli 2022 malam. Magnitudo gempa 4,4 dan 4,9.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Dalam hal ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua, kemudian membentuk medan tegangan (stress) pada bidang kontak antar lempeng.
Baca juga: BMKG: 9 Wilayah Berstatus Waspada Bencana Hidrometeorologi Hari Ini
Tumbukan lempeng ini dapat bergeser secara tiba-tiba sehingga memicu gempa.
Jika terjadi gempa, maka bagian lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra bergerak terdorong naik (thrusting), dikutip dari BPBD Provinsi Yogyakarta.
Jalur subduksi lempeng umumnya sangat panjang dengan kedalaman dangkal mencakup bidang kontak antar lempeng.
Dalam perkembangannya, zona subduksi diasumsikan sebagai “patahan naik yang besar”, yang kini populer disebut sebagai Zona Megathrust.
Zona megathrust di Indonesia sudah ada sejak jutaan tahun lalu saat terbentuknya rangkaian busur kepulauan Indonesia.
Zona megathrust berada di zona subduksi aktif:
Baca juga: Sebelum Banjir Menerjang Garut, BMKG Sudah Memberikan Peringatan
1. Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba
2. Subduksi Banda
3. Subduksi Lempeng Laut Maluku
4. Subduksi Sulawesi
5. Subduksi Lempeng Laut Filipina
6. Subduksi Utara Papua.
Saat ini segmen zona megathrust Indonesia sudah dapat dikenali potensinya.
Seluruh aktivitas gempa yang bersumber di zona megathrust disebut sebagai gempa megathrust dan tidak selalu berkekuatan besar.