Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Desa Rawaapu Cilacap Terima Bantuan Program Jambanisasi: Tidak Perlu BAB di Sungai

Warga di Desa Rawaapu Cilacap menerima bantuan program jambanisasi dari Pemerintah

Editor: Erik S
zoom-in Warga Desa Rawaapu Cilacap Terima Bantuan Program Jambanisasi: Tidak Perlu BAB di Sungai
Istimewa
Warga di Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan, Cilacap. Di daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Pangadaran, Jabar, diketahui telah menerima bantuan program jambanisasi Pemprov Jateng 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -  Warga di Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan, Cilacap, Jawa Tengah menerima bantuan program jambanisasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Program tersebut mengurangi tindakan Buang Air Besar (BAB) sembarangan atau Open Defecation Free

Baca juga: Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Dorong Pembangunan Jamban Sehat

Kepala Desa Rawaapu Bambang Wiyantoro mengatakan, sebanyak 46 KK di desanya telah menerima bantuan jambanisasi Pemprov Jateng.

"Terima kasih kepada Pemprov Jateng umumnya dan khususnya kepada pak Gubernur (Gubernur Jateng Ganjar Pranowo) atas bantuan jambanisasi kepada KPM (keluarga penerima manfaat) sekitar 46 KK," kata Bambang di desanya, Kamis (21/7/2022).

Bantuan itu, menurutnya, sebagai bentuk kepedulian Pemprov Jateng kepada masyarakat kendati mereka berada di daerah perbatasan paling barat, yaitu perbatasan Jawa Tengah dengan Kabupaten Pangandaran Jawa Barat.

"Masih diberi kesempatan atau perhatian khusus dari Pemprov maupun dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo," ucapnya.

Bantuan jambanisasi itu juga turut berkontribusi mengubah perilaku BAB masyarakat setempat. Sebab, dari pantauannya, sebelum ada bantuan jambanisasi, warga BAB sembarangan di bantaran sungai.

Baca juga: Dukung Penanganan Tengkes, Yayasan DKK Salurkan Jamban Sehat di Kota Malang

BERITA REKOMENDASI

"Sebelum adanya bantuan, BAB di becak (sejenis bangunan dari kayu di pinggir sungai untuk BAB). Sekarang hampir sudah tak terlihat lagi orang yang BAB sembarangan. Kita juga sudah canangkan bebas BAB sembarangan," ucapnya.

 
Slamet Nurohman warga Dusun Cikadim Desa Rawaapu mengaku sebelum ada bantuan jamban, warga BAB di sungai. Bila malam hari, warga biasanya ke sungai bersama anggota keluarga lain. Mengingat mereka takut bila sendirian.

"Karena takut, gelap, licin. Terutama, takut ada ular. Di kampung biasanya banyak ular," tutur Slamet.

Kini setelah ada bantuan jamban, dia dan keluarga tak perlu lagi BAB di sungai. Keluarganya juga tak lagi khawatir BAB setiap saat di rumah.

Baca juga: Peduli Wadas, TNI - Polri Gelar Baksos, Pengecetan Masjid dan Pengadaan Jamban bagi Warga

"Sekarang lebih enakan. Enggak perlu ke mana-mana. Tenang di rumah, enggak kehujanan. Sudah nyamanlah intinya," ucap pria pembuat gula aren, di rumahnya.


Penerima bantuan jamban lain di Desa Mulyadadi, Kecamatan Cipari, Cilacap, Nasihatun, bahkan mengenang sebelum mendapat bantuan, dia terpaksa BAB di rumah tetangga berjarak sekitar 50 meter.

Bila malam hari tiba ketika itu, dia bersama anggota keluarga terpaksa menahan BAB mengingat mereka tak enak jika harus menumpang ke tetangga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas