Warga Tuding Pengetap BBM sebagai Pemicu Kekosongan Pertalite dan Pertamax di Kabupaten Kutai Barat
Pengetap BBM dengan ukuran tangki tak wajar nangkring setiap saat di SPBU hingga di APMS sehingga masyarakat tak kebagian BBM
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Zainul
TRIBUNNEWS.COM, KUTAI BARAT - Stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur untuk jenis Pertalite dan Pertamax sampai hari ini Kamis (21/7/2022) masih kosong.
Warga menyampaikan keluhan mereka terkait kelangkaan BBM ini melalui laman media sosial grup Facebook Keluhan dan Saran Warga Kubar.
Tak sedikit warganet di Kubar menuding banyaknya para pengetap BBM yang nangkring setiap saat di SPBU hingga di APMS menjadi salah satu biang kerok kelangkaan BBM di wilayah Kutai Barat.
"Ya jelas habis BBMnya kalau pengetab yang tangkinya ganal (besar) begitu bejibun depan SPBU tiap hari, kiya datang sudah gak kebagian," tulis warganet @Aren, Kamis (21/7/2022).
"Betul itu, harusnya yang didahulukan warga yang lain dulu seperti pekerja atau karyawan sama anak sekolahan. Kasian mrk telat hari-hari," timpal @Latoq.
"Masih menunggu. Dapat nomor antrian 2679. Antrian pengguna umum. Antrian pengetap," tulis akun Facebook @Gusman Chenel.
Baca juga: Pendaftar BBM Subsidi di MyPertamina Tembus 150 Ribu Kendaraan
Stok BBM yang ada di SPBU hanya bertahan dari pukul 08:00 Wita sampai jam 11:00 Wita.
"Itupun hanya solar, kalau Pertalite harus berjuang keras dari pagi, kalau kita lambat gak kebagian karena banyak motor-motor besar sama mobil-mobil yang antre terus di situ, anehnya setelah ngisi gitu nda lama muncul lagi mereka," kata Mahia, warga Barong Tongkok.
Pantauan TribunKaltim.co pada Kamis (21/7/2022) siang, SPBU di Kecamatan Barong Tongkok terlihat ada truk tangki Pertamina yang menyuplai BBM jenis Pertalite.
Akan tetapi setelah beberapa jam kemudian, SPBU tersebut tutup dan terdapat papan bertuliskan "BBM sedang dalam proses pengiriman".
Selain itu, SPBU di Kecamatan Melak dan SPBU Kampung Mencimai juga terlihat tutup dan meninggalkan papan informasi bertuliskan "BBM sedang dalam proses pengiriman ".
Banyak warga berharap, peristiwa kelangkaan BBM di Kubar segera berakhir dan kembali normal.
"Kami sebenarnya gak masalah mau harganya mahal atau tidak yang penting BBMnya itu ada.
Kami berharap mudah-mudahan segera normal karena infonya hari ini ada pertemuan di Samarinda dengan pihak Pertamina, " ucap Mustofa.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul BBM Langka di Kubar, Warga Ramai-Ramai Curhat ke Medsos, Pengetap Diduga Jadi Biang Kerok