Guru TK Tewas di Tangan Kekasihnya Setelah Mengaku Hamil dan Minta Dinikahi
Haerani dibunuh karena sang pacar tak mau bertanggungjawab atas kehamilan guru TK tersebut.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Haerani (22), seorang guru TK di Dusun Medas, Gunungsari, Lombok Barat tewas di tangan kekasihnya, pria berinisial S.
Mirisnya Haerani dibunuh karena sang pacar tak mau bertanggungjawab atas kehamilan guru TK tersebut.
S pun tega mengeksekusi kekasihnya itu saat diberitahu bahwa Haerani kini tengah mengandung dan meminta pertanggungjawabannya.
Berdasarkan keterangan Kapolresta Mataram Kombes Pol Mustofa, tersangka S merupakan mandor bangunan proyek perumahan depan tempat korban Haerani tinggal.
Baca juga: Kisah Asmara Mandor Proyek Rumah dan Guru TK di Mataram Berakhir Tragis, Haerani Tewas Dibunuh Pacar
Tersangka S dan korban awalnya cekcok karena korban mengaku hamil.
"Awalnya, sebelum terjadi aksi pembunuhan S dan R melakukan hubungan badan, pada 26 Juli 2022," jelas Kombes Pol Mustofa dalam konferensi pers didampingi Kasatreskrim Kompol Kadek Adi Budi Astawa, Jumat (12/8/2022).
Korban kemudian meminta kekasihnya itu untuk bertanggung jawab atas kehamilannya dan minta untuk dinikahi.
Hasil autopsi memperkuat hal itu dengan mengungkap kondisi janin korban.
"Terdapat penebalan di bagian dinding rahim. Diperkirakan usia kehamilan baru satu hingga dua minggu," tutur Mustofa.
Kronologi Pembunuhan
Sebelumnya jasad Haerani ditemukan di kamar mandi rumahnya.
Tersangka S mengunjungi kekasihnya itu pada 26 Juli 2022.
Mereka kemudian berhubungan badan.