Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Paman yang Bunuh Keponakan di Ruang Kelas Diringkus, Motif hingga Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

R (32), paman yang bunuh keponakannya di ruang kelas di Deli Serdang, Selasa (9/8/2022), akhirnya ditangkap. Motifnya karena dendam.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
zoom-in Paman yang Bunuh Keponakan di Ruang Kelas Diringkus, Motif hingga Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa
Kolase Tribunnews.com: HO/Tribun Medan dan TRIBUN MEDAN/EDWARD GILBERT MUNTHE
(KIRI) Nadiya, kakak korban saat memberikan penjelasan terkait tewasnya sang adik dan (KANAN) Lokasi ruang kelas yang menjadi saksi bisu anak SD dibunuh pamannya di Deli Serdang. 

TRIBUNNEWS.COM - R (32), paman yang tega menghabisi nyawa keponakannya SRB (10) di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, akhirnya ditangkap.

Aksi keji R itu dilakukan saat korban mengikuti pelajaran di Yayasan Baiti Jannati, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (9/8/2022).

R ditangkap di kawasan Desa Medan Krio, Kecamatan Sunggal, Jumat (12/8/2022) malam.

Kapolsek Sunggal, Kompol Chandra Yudha membenarkan terkait penangkapan R.

"Pelaku sudah ditangkap saat berjalan saat berjalan di sekitaran Desa Medan Krio," katanya, dilansir Tribun Medan.

Pelaku langsung digelandang ke Mako Polsek Sunggal untuk proses lebih lanjut.

Baca juga: KRONOLOGI Anak SD Dibunuh Paman saat Pelajaran di Deli Serdang, Guru Korban Pingsan, Teman Histeris

Motif Pembunuhan

Berita Rekomendasi

R tega membunuh keponakannya yang masih di bawah umur karena dendam.

Dari keterangan pihak keluarga korban, pelaku beberapa kali mengancam SRB, dikutip dari Kompas.com.

"Untuk tes urine negatif (narkoba), kalau keterangan tadi malam kita gali emang ada sesuatu yang ingin dan dia luapkan terhadap si korban," ujar Chandra.

Diduga Alami Gangguan Jiwa

Pelaku diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Hal itu diketahui setelah polisi memeriksa sejumlah saksi.

"Ada tiga saksi yang sudah diperiksa, dari beberapa keterangan ada yang menyebutkan bahwa pelaku ternyata pernah dirawat di rumah sakit jiwa," bebernya.

Chandra menuturkan, R pernah menjadi pasien di Rumah Sakit Bina Karsa pada 8 Maret 2021.

Untuk memastikan kondisi kejiwaan pelaku, petugas akan melakukan observasi lebih lanjut.

Nadya (25) kakak dari SRB (10) yang menjadi korban penusukan akibat ulah pamannya saat memberikan keterangan.
Nadya (25) kakak dari SRB (10) yang menjadi korban penusukan akibat ulah pamannya saat memberikan keterangan. (TRIBUN MEDAN/EDWARD GILBERT MUNTHE)

Baca juga: Bocah 10 Tahun Tewas Ditikam Paman saat Belajar di Kelas, Korban Sering Diancam akan Dibunuh

Kronologi Kejadian

Mengutip Kompas.com, peristiwa pembunuhan itu terjadi saat SRB baru saja mengikuti apel pagi bersama siswa lainnya.

Selanjutnya, SRB dan siswa lainnya mengikuti proses belajar mengajar di ruang kelas.

Ketika itu, pintu ruang kelas dalan keadaan tertutup.

"Wali kelas biasanya kan kalau mau mengejar buka pintu. Tadi pagi, wali kelas menutup pintu," kata Ketua Yayasan Baiti Jannati, Waluyo

Saat situasi sedang tenang, tiba-tiba ada seorang pria datang dan mendobrak pintu.

Aksi R tersebut mengagetkan seisi kelas.

Baca juga: Sempat Melarikan Diri, Pelaku yang Bunuh Murid SD di Kelas Ditangkap Polisi

Pelaku kemudian mendekati korban dan langsung menikam keponakannya tersebut.

Korban langsung tersungkur, sedangkan pelaku melarikan diri.

Sejumlah guru kemudian melarikan korban ke rumah sakit.

Namun, karena lukanya cukup parah, korban meninggal dunia.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Alfiansyah, Kompas.com/Dewantoro)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas