Saat Presiden Jokowi Kunjungi Rumah Ibadah Bawah Tanah di Papua
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau rumah ibadah di kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua, Kamis, (1/9/2022).
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau rumah ibadah di kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia, Mimika, Papua, Kamis, (1/9/2022).
Rumah ibadah yang dikunjungi presiden kali ini unik lantaran berada di dalam bawah tanah.
Dalam perjalanan menuju pertambangan bawah tanah, Presiden singgah di Deep Mill Level Zone (DMLZ) underground, Kabupaten Mimika.
Di tempat itulah terdapat Masjid Al Baabul Munawwar dan Gereja Oikumene Soteria.
Presiden dan Ibu Iriana mengagumi rumah ibadah yang bukan saja unik namun mencerminkan sebuah toleransi yang sangat tinggi.
Usai kunjungan singkat itu, Presiden bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Grasberg Block Cave (GBC) Underground, Kabupaten Mimika untuk melihat langsung pertambangan bawah tanah.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan 5G Underground mining di PT Freeport Indonesia, Papua, Kamis, (1/9/2022).
Baca juga: Presiden Jokowi Gembira Freeport Terapkan Teknologi 5G Underground Mining
Presiden mengaku gembira bahwa teknologi tersebut diterapkan di Industri pertambangan yang ada daerah daerah terpencil dan sulit dijangkau seperti Freeport Indonesia.
“Saya sangat gembira mendengar bahwa tambang bawah tanah yang sangat sulit medannya dan dikendalikan dari jarak jauh,” kata Presiden.
Lebih senang lagi kata Presiden sumber daya manusia yang mengoperasikan teknologi tersebut 99 persen orang Indonesia, khususnya Papua.
“Melalui teknologi 5G Underground Smart mining ini betul-betul aktivitas pertambangan di bawah tanah bisa dimonitor menggunakan kamera yang terhubung dengan kecerdasan buatan dan mencegah serta meninimal kan risiko kecelakaan kerja,” katanya.
Presiden yakin teknologi 5G Underground mining ini akan membuat PT Freeport Indonesia semakin diperhitungkan di tingkat global. Penerapan teknologi tersebut juga menurut Presiden akan melahirkan SDM SDM pertambangan Indonesia yang berkualitas di tingkat dunia.
“Dan dapat berkontribusi besar bagi kemajuan industri pertambangan Indonesia,” pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.