Susno Duadji Gusar pada Komnas HAM RI, Sebut Bikin Gaduh dan Picu Kebingungan
Susno menyarankan agar Komnas HAM tidak terlalu banyak berbicara kepada publik
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenderal bintang tiga Komjen Pol (Purn) Susno Duadji tampak gusar saat menanggapi perkembangan kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ( Brigadir J).
Kabareskrim tahun 2008 - 2009 itu tampak kesal usai mendengar pernyataan terbaru dari Komnas HAM.
Hal itu terkait dengan beberapa temuan Komnas HAM perihal kematian Brigadir J dan kasus dugaan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.
1. Ragukan Adanya Pelecehan Seksual
Menurut Susno Duadji, hal yang harus disoroti dalam kasus dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi adalah bukti.
"Dalam pembuktian untuk pelecehan seksual, tindak pidana susila, tidak ada pembuktian terbalik.
Baca juga: Komnas Perempuan Kantongi Petunjuk Awal Dugaan Kekerasan Seksual pada Putri Candrawathi di Magelang
Jadi jangan menanya kepada keluarga atau Yosua 'buktikan bahwa kamu tidak berbuat', tidak begitu. Kalau memang dia berbuat susila, buktikan," ungkap Susno Duadji dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Tv One News, Jumat (2/9/2022).
Lantaran dugaan kasus tersebut hanya memiliki saksi yang belum tentu bisa dipercaya kesaksiannya, Susno Duadji pun tampak ragu.
2. Komnas HAM Bikin Gaduh
Karenanya, Susno Duadji meminta agar Komnas HAM tak buru-buru mengumumkan temuan terkait kasus tersebut.
Sebab menurut Susno Duadji, aksi Komnas HAM yang terlampau aktif berbicara soal kasus Brigadir J malah membuat suasana semakin gaduh.
"Ternyata 'hanya' ada keterangan saksi, benar atau enggak, bohong atau enggak. Keterangan saksi, 1000 orang pun itu enggak ada nilainya. Ini harus dipahami oleh Komnas HAM. Bisik-bisik tetangga jangan langsung dicatat, diumumkan. Akibatnya apa, kasus ini jadi perhatian nasional, gaduh," ungkap Susno Duadji.
3. Komnas HAM Dinilai Simpulkan Sendiri
Tak cuma menyoroti soal dugaan pelecehan, Susno Duadji juga mengomentari aksi Komnas HAM yang seolah sudah bisa menyimpulkan kematian Brigadir J.