Dinas Tenaga Kerja Dompu NTB Telusuri Pekerja Migran yang Diduga Disiksa di Arab Saudi
Kasus penganiayaan PMI ini terungkap saat korban Berliyanti Kasih tiba-tiba menghubungi keluarganya di Dompu
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, DOMPU - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Dompu berkoordinasi dengan BP2MI NTB menelusuri dan mencari keberadaan Berliyanti Kasih di Arab Saudi.
Berliyanti Kasih adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Dompu yang diduga mengalami penyiksaan dari majikannya di Arab Saudi.
Baca juga: 3 September Memperingati Hari Palang Merah Indonesia, Inilah Tugas dan Sejarah Berdirinya PMI
Kasus penganiayaan PMI ini terungkap saat korban Berliyanti Kasih tiba-tiba menghubungi keluarganya di Dompu, pekan lalu.
Korban sebelumnya sempat hilang kontak.
Saat menghubungi keluarganya, Berliyanti Kasih mengaku telah disetrika dan disiram air panas oleh sang majikan.
Dalam video call tersebut, Berliyanti menunjukkan sejumlah lebam, luka dan bekas penganiayaan pada tubuhnya.
Selain dengan BP2MI NTB, Disnaker Kabupaten Dompu juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, seperti Kementerian Luar Negeri melalui Direktur Perlindungan WNI dan Perwakilan RI di Arab Saudi.
"Bahkan tanggal 31 Agustus kemarin, BP2MI juga sudah bersurat ke Deputi Penempatan dan Perlindungan TKI Kawasan Eropa dan Timur Tengah," kata Kadis Disnakertrans Kabupaten Dompu Syamsul Ma'arif yang dikonfirmasi via ponsel, Jumat (2/9/2022).
Baca juga: Kemnaker: Penanganan TBC dan Layanan Kesehatan bagi PMI Jadi Prioritas
Surat itu berisi permintaan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) agar menelusuri dan menyelesaikan kasus penganiayaan yang dialami wanita berumur 25 tahun tersebut.
Diharapkan korban bisa secepatnya dipulangkan kembali ke tanah air dalam keadaan selamat.
"Kasus ini dengan sigap direspons oleh sejumlah pihak terkait. Artinya kasus ini termasuk jadi atensi," kata Syamsul.
Informasi kronologi kekerasan hingga alamat korban yang tertuang dalam surat pengajuan pihak keluarga, diharapkan mempermudah KBRI di Arab Saudi menelusuri keberadaan korban.
Menurut Syamsul, pada surat tersebut tertulis alamat korban secara jelas dan lengkap.
"Semoga dengan data yang lengkap itu, bisa mempermudah mereka menelusuri keberadaan korban," harap Syamsul Maarif.
Baca juga: Komisi IX DPR Diminta Tindaklanjuti Hasil RDP dengan BP2MI Terkait Biaya Penempatan PMI
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.