Kasus Santri Gontor Tewas Dianiaya, Terduga Pelaku Dikeluarkan dari Ponpes, Ada 2 Korban Lain
Berikut informasi kasus dugaan santri Pondok Modern Darusalam Gontor (PMDG), Ponorogo Jawa Timur, tewas karena dianiaya. Ternyata ada korban lain.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
Mereka menginformasikan kalau AM meninggal karena kelelahan saat berkemah.
"Namun, setelah didesak pihak dari yang mengantar jenazah akhirnya mengakui bahwa anak saya meninggal akibat terjadi kekerasan," ucap Soimah.
Soimah mengatakan, keluarganya memilih tidak melanjutkan ke ranah hukum dengan berbagai pertimbangan yang ada.
Baca juga: Ponpes Gontor Minta Maaf Terkait Meninggalnya Santri Asal Palembang, Berikut Pernyataan Resminya
Termasuk karena pondok tempat korban belajar memiliki nama besar.
Akan tetapi ia meminta bisa bertemu dengan pimpinan Gontor untuk meminta penjelasan lengkap terkait tewasnya AM.
Soimah lantas menulis surat ke pengurus pondok. Namun hingga Rabu 31 Agustus 2022 tidak mendapatkan balasan.
Berkahir dengan Soimah mengadu ke Hotman Paris.
"Intinya ingin ketemu sama Kyai, pelaku dan keluarganya untuk duduk satu meja ingin tahu kronologis hingga meninggalnya anak kami," kata dia.
Mendapat cerita Soimah langsung Hotman Paris memberikan responsnya.
Ia meminta Polda Jawa Timur turun tangan mendalami kasus dugaan penganiayaan ini.
"Halo Bapak Kapolda Jawa Timur, di sini ada seorang ibu yang datang ke saya bertemu Hotman di Palembang. Katanya anaknya meninggal di Gontor 1 diduga tindak kekerasan belum tahu siapa pelakunya. Mohon segera dilakukan penyelidikan segara atas meninggalnya anak Ibu soimah," kata Hotman Paris.
Baca juga: KRONOLOGI Santri Tikam Ustaznya saat Hendak Salat di Sumsel, Dipicu Dendam Ketahuan Merokok
Penjelasan Pihak PMDG
Pondok Modern Darusalam Gontor (PMDG) memberikan penjelasan terkait tewasnya AM.
Pihak pondok mengakui adanya dugaan penganiayaan hingga menyebabkan korban tewas.