Santri Gontor Meninggal Diduga Akibat Dianiaya, Ponpes Gontor: Ikuti Proses Hukum, Sudah Usir Pelaku
Pondok Modern Darussalam Gontor memberikan pernyataannya terkait kasus dugaan penganiayaan yang berujung pada meninggalnya santri AM.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Ustaz Noor menyebut seluruh pelaku penganiayaan juga sudah dikeluarkan atau diusir dari pondok pada hari yang sama saat AM dinyatakan wafat.
Seluruh pelaku penganiayaan AM juga telah dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing.
Kemudian terkait hukum negara dari tindakan penganiayaan tersebut, Ustaz Noor mengatakan akan menyerahkannya kepada pihak kepolisian.
"Sebagai wujud komitmen kami, seluruh pelaku kekerasaan sudah kami keluarkan atau kami usir dari pondok pada hari yang sama ketika almarhum AM dinyatakan wafat, dan dikembalikan ke orangtunya masing-masing."
"Inilah sanksi terberat di dalam pendidikan Gontor. Nantinya, jika terkait hukum negara, tentunya kami serahkan kewenangannya kepada pihak kepolisian," ungkap Ustaz Noor.
Baca juga: FAKTA Santri Gontor Tewas Dianiaya: Pesantren Sempat Tutupi Penyebab Kematian hingga Ada Korban Lain
Titip Anak Tuntut Ilmu di Ponpes Gontor Malah Tewas Dianiaya, Orangtua Korban Ungkap Penyesalannya
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Soimah, ibu santri Gontor yang tewas dianiaya, diliputi perasaan duka mendalam. Ia menyesal karena sudah menitipkan anaknya di pesantren tersebut.
"Saya pun tidak bisa membendung rasa penyesalan saya telah menitipkan anak saya di sebuah pondok pesantren yang notabene nomor satu di Indonesia," tulis Soimah dalam surat terbuka yang dibuatnya dan beredar di media sosial.
Lewat curhatannya di media sosial, Soimah juga menyebut pihak Ponpes Gontor awalnya tidak menyampaikan yang sebenarnya terkait penyebab tewasnya AM.
Ibu asal Palembang, Sumatera Selatan itu, mengatakan, awalnya mendapat kabar dari ponpes bahwa anaknya meninggal karena kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).
Baca juga: Ponpes Gontor Minta Maaf Proses Pengantaran Jenazah Santri Tidak Jelas dan Tidak Terbuka
Kabar tersebut didapatkan Soimah dari Ustad Agus, pengasuh Gontor 1 pada Senin (22/8/2022) sekitar pukul 10.20 Wib.
“Akhirnya almarhum tiba di Palembang pada Selasa siang, 23 Agustus 2022, diantar oleh pihak Gontor 1 dipimpin ustad Agus. Itu pun saya tidak tahu siapa ustad Agus itu, hanya sebagai perwakilan,” tulis Soimah.
Namun, Soimah mendapatkan laporan dari Wali Santri lain yang menyebutkan AM bukan meninggal karena kelelahan. Pihak keluarga akhirnya meminta peti jenazah AM dibuka.
Keluarga melihat kondisi korban bukanlah meninggal akibat kelelahan, tetapi diduga akibat kekerasan.