Kasus Rudapaksa Siswi SD di Medan Setahun Mandek, Kapolda Sumut Sebut Kendalanya di Pembuktian
Mandeknya kasus rudapaksa siswi sekolah dasar di Medan, Sumatera Utara, terungkap setelah ibu korban mengadu ke Hotman Paris.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.CPOM - Setahun sudah kasus rudapaksa atau perkosaan terhadap siswi sekolah dasar di Medan, Sumatera Utara, tak ada perkembangannya.
Hal itu diketahui setelah ibu korban mengadu ke pengacara kondang Hotman Paris.
Setelah mendengar aduan, Hotman Paris dalam video yang diunggah di akun Instagramnya, menyebut kasus ini telah dilaporkan ke Polrestabes Medan pada 10 September 2021 lalu dan dilanjutkan ke Polda Sumut.
Baca juga: Guru SMP di Batang Rudapaksa 10 Siswi dan Cabuli 35 Lainnya, Beraksi Dalam Kelas, Modusnya Terungkap
Namun dugaan pemerkosaan siswi perempuan ini diduga mandek hingga hampir setahun.
Mengenai kasus rudapaksa siswi sekolah dasar tersebut, Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak angkat bicara.
Menurut dia, kasus dugaan rudapaksa siswi SD di Kota Medan masih didalami.
Jenderal bintang dua ini mengatakan pihaknya terkendala proses pembuktian dugaan pemerkosaan tersebut.
"Dalam proses pembuktiannya kita masih kita perlu dalami. Jadi proses pembuktiannya," kata Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, seperti dikutip Tribun-medan.com, Kamis (8/9/2022).
Panca menyebut, pihaknya menggandeng Kementerian PPPA, LPA dan sejumlah lembaga lainnya guna mendalami kasus ini.
Menurutnya proses pembuktian dugaan rudapaksa ke anak di bawah umur sulit dibuktikan.
"Tadi kita sudah bahas itu melibatkan Kementerian PPA terus teman-teman dari LPA, kemudian dari PPA Polda Sumut. Ini terintegrasi untuk bisa membuktikan kronologi kasus ini, sudah cukup lama juga," katanya.
Baca juga: Ayah Tega Rudapaksa Anak Tiri yang Masih SD, Terungkap dari Chat WhatsApp, Pelaku Diburu Polisi
Sebelumnya Warga Kota Medan bernama Imelda mengadukan nasib yang dialami anak perempuannya ke Hotman Paris di Jakarta.
Kepada Hotman Paris, Imelda mengaku, anaknya diduga menjadi korban pemerkosaan oleh kepala sekolah, pimpinan administrasi sekolah hingga tukang sapu di Medan.
Ibu korban mengatakan kejadian itu dilakukan di sekolah.