Kisah Pengemis di Jepara, Meminta-minta untuk Bayar Cicilan Mobil, Sehari Bisa Dapat Rp 700 Ribu
Berikut kisah seorang pengemis meminta belas kasihan orang demi bisa membayar cicilan mobil datang dari wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Kisah seorang pengemis meminta belas kasihan orang demi bisa membayar cicilan mobil datang dari wilayah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Kisah ini mulai terungkap saat jajaran Satpol PP Jepara melakukan razia gelandangan dan pengemis (gepeng) pada Selasa (6/9/2022) lalu.
Sejumlah pengemis berhasil diamankan termasuk salah satunya wanita berinisial SL.
SL di hadapan petugas mengaku sebagai warga Kabupaten Kudus.
Ia lalu menceritakan alasannya turun ke jalan untuk meminta uang.
SL berdalih mengemis lantaran tidak memiliki pekerjaan dan berasal dari golongan keluarga tidak mampu.
Baca juga: FAKTA Viral Kakek Beli Mobil Pakai Uang Sekarung, Sempat Dikira Pengemis hingga Sumber Penghasilan
Anehnya, keluarga SL malah membeli mobil jenis Avanza pada tahun 2019.
Mobil dibeli dengan cara kredit.
"Mobil Avanza. Yang beli saya dan anak laki-laki saya," kata SL.
SL tidak mengungkap alasan sang anak membeli mobil.
Namun yang jelas, ia ikut menanggung angsuran mobil.
Setiap membayar angsuran, SL memberikan uang Rp 1,5 juta ke anaknya.
Kini mobil tersebut sudah lunas.
SL melanjutkan ceritanya, seharian mengemis ia mampu mendapatkan uang hingga Rp 200 ribu.
Bahkan pernah dirinya bisa mengantongi uang Rp 700 dalam sehari saat mengemis di depan minimarket.
SL dan pengemis lain yang terjaring razia lantas dibawa ke kantor Satpol PP Kabupaten Jepara.
Baca juga: Sawer Biduan di Acara Dangdut, Pengemis di Probolinggo Ini Berpenghasilan Rp 500 Ribu per Hari
Diberi pendampingan psikologis
Kabid Rehabperlinjamsos Dinsospermades Kabupaten Jepara, Budhi Sulityawan menjelaskan, ada total 7 pengemis yang terjaring razia pada Selasa (6/9/2022) lalu.
Semuanya akan dibawah ke rumah singgah untuk menjalani rehabilitasi, dicek kondisi kesehatannya dan pendampingan psikologis.
Rencananya penanganan tersebut berjalan selama 2 atau 3 hari ke depan.
Budhi menambahkan, pihaknya juga akan melakukan penelusuran latarbelakang pengemis-pengemis ini.
"Kami mendalami kondisi sosialnya seperti apa," ucap Budhi, dikutip dari TribunJateng.
Langkah ini berguna untuk mengetahui apakah mereka benar dari keluarga tidak mampu atau tidak.
Dinsospermades Kabupaten Jepara juga siap memberikan bantuan sosial jika nantinya terbukti pengemis berasal dari ekonomi ke bawah.
"Akan memberikan pendampingan sosial sampai perlindungan jaminan sosial," tandas Budhi.
Baca juga: Pura-pura Buntung, Pengemis Ini Bisa Raup Rp 500 Ribu per Hari, Sudah Beraksi Satu Tahun
Fenomena pengemis kaya
Fenomena pengemis kaya memang kerap terjadi di berbagai daerah.
Termasuk satu contohnya pria bernama Lutfi Haryono asal Kota Gorontalo.
Ia menggegerkan masyarakat setelah terjaring razia Dinas Sosial pada Bulan Juni 2022 lalu.
Dihimpun dari TribunGorontalo.com, Lutfi memiliki dua buku rekening bertuliskan jumlah saldo total hampir setengah miliar rupiah.
Tepatnya uang uang dimiliki pria ini sebanyak Rp 460 juta.
Cerita Lutfi pengemis kaya asal Gorontalo kemudian viral.
Bahkan media asing dari Malaysia turut memberitakan Lutfi.
Pada akhirnya, Lutfi dibawa ke rumah singgah untuk dibina.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJateng.com/TribunBanyumas.com/Muhammad Yunan Setiawan)(Tribungorontalo.com /Ahmad Rajiv Agung Panto)