Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hotman Paris Heran Pembunuh Santri hanya Dipulangkan ke Orangtua, Kesalahan Ponpes Gontor Fatal?

Hotman Paris meminta kepada Bapak Kapolda Jawa Timur dan Kapolres setempat untuk segera menjemput si pelaku, menyelidiki dan menyidik kasus ini

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Hotman Paris Heran Pembunuh Santri hanya Dipulangkan ke Orangtua, Kesalahan Ponpes Gontor Fatal?
TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra
Polres Ponorogo melakukan olah TKP kasus dugaan penganiayaan hingga menyebabkan kematian seorang santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Ponorogo, Selasa (6/9/2022). Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, mulai dari pentungan, minyak kayu putih, air mineral, hingga becak. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Ani Susanti

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -  Seorang santri pondok pesantren Gontor tewas dianiaya seniornya mendadak viral setelah dilaporkan ibu korban kepada Hotman Paris.

Pengacara kondang inipun mengunggahnya di  dalam instagramnya @hotmanparisofficial.

Media sosial pun jadi geger.

Pondok Pesantren ternama di Jawa Timur bahkan di Indonesia itupun menjadi sorotan.

Apalagi, pengurus ponpes terkesan menutup-nutupi bahkan bilang jika korban AM siswa kelas 5 Pondok Modern Darussalam Gontor 1 Pusat Ponorogo asal Palembang meninggal karena sakit.

Keterangan ibu korban AM, disebutkan bahwa kejadian tragis yang menimpa putranya itu terjadi pada Senin, 22 Agustus 2022.

Baca juga: POPULER REGIONAL: Curhat Pilu Ibu Santri Ponpes Gontor | Teller Bank Gelapkan Uang Nasabah Rp 6,2 M

Berita Rekomendasi

Pihak keluarga baru dihubungi pihak Ponpes Gontor pada pukul 10.20 WIB, sedangkan diduga AM sudah tewas pada pukul 06.45 WIB.

 "Ada apa! Rentang waktu itu menjadi pertanyaan keluarga kami," kata sang ibu dalam akun instagramnya.

Keluarga merasa AM meninggal karena adanya penganiayaan yang terjadi di dalam Ponpes Gontor, hal ini diperkuat setelah melihat kondisi jenazah korban.

"Banyak laporan-laporan dari wali santri lainnya bahwa kronologi tidak demikian, kami pihak keluarga meminta agar mayat dibuka, sungguh sebagai ibu, saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya, demikian juga dengan keluarga," kata Ibu Soimah.

"Ibunya nangis-nangis memberitahukan ke Hotman bahwa anaknya itu ketika dibuka (jenazahnya) bersimbah darah bagian tubuhnya," kata Hotman Paris dalam unggahan video yang menjelaskan kronologi kejadian, dikutip TribunJatim.com dari GridHealth.ID

Kasus ini pun semakin disoroti setelah sang Ibu menemui Hotman Paris dan sejak Minggu, 4 September 2022 warganet beramai-ramai mengangkat kasus ini hingga hari ini (06/09/2022).

Permintaan Maaf Ponpes Gontor

Setelah kasus kekerasan yang terjadi antar santri ini disoroti, Ponpes Gontor pun memberikan pernyataan melalui akun YouTube resminya dan menyampaikan permohonan maaf sekaligus belasungkawa pada 5 September 2022.

Dalam pernyataan yang disampaikan oleh Juru Bicara Ponpes Gontor, Nur Syahid baru mengakui bahwa benar adanya tindak kekerasan dan penganiayaan yang terjadi pada korban AM,

"Berdasarkan Tim Pengasuhan Santri, kami memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan Almarhum wafat," kata Jubir Ponpes Gontor.

Setelah sebelumnya berdasarkan perwakilan dari Ponpes Gontor yang menyampaikan kepada pihak keluarga menyebut AM meninggal akibat terjatuh karena kelelahan mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum).

(Kiri) Pintu masuk Pondok Gontor 1 yang berada di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan (Kanan) Saat Soimah mengaku ke Hotman Paris terkait tewasnya sang anak yang diduga menjadi korban penganiayaan.
(Kiri) Pintu masuk Pondok Gontor 1 yang berada di Desa Gontor, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan (Kanan) Saat Soimah mengaku ke Hotman Paris terkait tewasnya sang anak yang diduga menjadi korban penganiayaan. (Kolase Tribunnews.com: Google Maps dan Instagram.com/hotmanparisofficial)

Ponpes Gontor menyelesaikan kasus tersebut dengan mengeluarkan para santri yang diduga menjadi pelaku dugaan penganiayaan kepada AM.

"Menyikapi hal ini kami langsung bertindak cepat, pada hari yang sama ketika Almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orangtua masing-masing," tutup Jubir Ponpes Gontor dalam pers rilisnya.

Setelah pihak Ponpes Gontor memberikan pernyataan resminya, Hotman Paris selaku salah satu pihak yang menyoroti kasus ini pertama kali masih mempertanyakan tindakan yang dilakukan oleh Ponpes Gontor.

Berdasarkan tulisannya dalam akun instagram, terlihat Hotman Paris mempertanyakan kenapa kasus ini tidak dilaporkan ke polisi oleh pihak Ponpes Gontor.

"Sesudah viral di Hotman 911, Pimpinan Pesantren Darussalam Gontor baru membuat tanggapan! Kenapa tidak lapor polisi? Kenapa hanya pecat? Kenapa pelaku dikembalikan ke orangtua? Harusnya antar ke polisi!" tulis Hotman Paris dalam postingannya menanggapi pers rilis yang dikeluarkan Ponpes Gontor.

Selain mempertanyakan tindakan Ponpes Gontor, Hotman Paris juga berkali-kali meminta Polda Jawa Timur untuk menyelidiki kasus ini.

Baca juga: Autopsi Jenazah AM Santri Gontor Korban Dilakukan Tertutup, Hanya Petugas dan Keluarga yang Melihat

"Dalam kesempatan ini, saya meminta kepada Bapak Kapolda Jawa Timur dan Kapolres setempat untuk segera menjemput si pelaku, menyelidiki dan menyidik kasus ini, karena pimpinan Gontor sudah mengakui bahwa anak tersebut meninggal akibat tindak kekerasan," kata Hotman Paris dalam unggahan videonya.

"Sekali lagi Bapak Kapolda ini himbauan saya yang ketiga di instagram saya, karena pimpinan gontor sudah mengakui bahwa memang ada tindak pidana kekerasan oleh oknum sesama santri yang sudah dipecat, akan tetapi blum dilaporkan ke polisi," tutup Hotman Paris.

Sementara itu, polisi telah surat menyita keterangan kematian yang diterbitkan Rumah Sakit (RS) Yasfin Darusalam Gontor  tertulis bahwa korban meninggal karena sakit.

“Terkait surat menyurat, baik dari masyarakat atau mana pun, sudah kami sita. Kemudian kita masukkan untuk menjadi materi penyidikan,” ujar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ponorogo AKBP Catur Cahyono Wibowo, Rabu (7/9/2022) sore.

Meski demikian, Catur mengaku bahwa penyidik belum memeriksa isi surat tersebut.

Baca juga: Ada 3 Korban, Sosok Pelaku Penganiayaan Santri Gontor Bak Misteri, Hari Ini Jasad AM Diautopsi

"Kami belum melihat isi surat itu. Tetapi akan kami lakukan pemeriksaan isi daripada surat sebagai materi penyidikan," ucapnya, dilansir TribunJatim.com dari Kompas.com.

Soal dugaan obstruction of justice terkait surat itu, Catur mengatakan bahwa polisi akan memprosesnya setelah mendalami dugaan penganiayaan terhadap korban.

“Yang pasti kita struktur perkara ini (kasus penganiayaan santri) kita fokuskan dulu. Yang lainnya (dugaan obstruction of justice) nanti akan kita proses selanjutnya,” ungkapnya.

Saat disinggung soal tudingan pembohongan publik yang diduga dilakukan Ponpes Gontor, Catur menuturkan bahwa Polres Ponorogo akan memprosesnya seusai merampungkan perkara utama, yakni dugaan penganiayaan.

"Nanti akan proses lebih lanjut. Tetapi kita utamakan perkara pokoknya," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kesalahan Fatal Ponpes Gontor Dikuak Hotman Paris, Janggal Tangani Penganiaya Santri AM: Hanya Pecat

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas