Sosok Brigadir Andik, Polisi yang Meninggal dalam Kerusuhan di Kanjuruhan
Belum ada laporan pasti penyebab meninggalnya Brigadir Andik. Namun, diduga ia terjebak di antara penonton yang saling berdesak-desakan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Brigadir Andik Purwanto anggota Polsek Sumbergempol, Tulungagung, merupakan satu dari dua petugas polisi yang tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Andik yang kesehariannya sebagai Bhabinkamtibmas Desa Bendiljati Wetan, Kecamatan Sumbergempol, ditugaskan ikut membantu pengamanan di stadion tersebut.
Sebelum jadi polisi, Andik adalah alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.
Dia juga aktif di Barisan Ansor Serba Guna (Banser) dan di PSNU Pagar Nusa.
Baca juga: Kerusuhan di Kanjuruhan, Valentino Jebreeet Harap Jangan Dulu Cari Kabing Hitam, Fokus ke Korban
"Dia kami sebut alumni Banser dan Alumni Pagar Nusa. Karena sejak jadi polisi dia harus netral, tidak bisa aktif lagi," ujar mantan Satkorcab Banser Tulungagung dan kawan akrabnya, Yoyok Mubarok, Minggu (2/10/2022).
Yoyok yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa Bendiljati Wetan mengakui Andik sebagai sosok yang baik.
Kawan-kawan akrabnya menjulukinya sebagai Andik Bahadur karena sosoknya dianggap mirip orang India.
Sosoknya murah senyum dan mudah akrab dengan siapa saja.
"Dia supel sekali. Susah cari pengganti seperti dia," tutur Yoyok.
Lanjut Yoyok, Andik juga dikenal sebagai polisi yang tidak neko-neko.
Sebelumnya dia pernah menjadi penyidik, namun pilih berhenti dengan alasan tidak mau berhadapan dengan warga meski pelaku kejahatan.
Bahkan menurut Yoyok, Andik tidak mempedulikan karir dan memilih jadi Bhabinkamtibmas.
"Dia memelihara ikan bersama kelompok desa kami. Orangnya sangat baik," ucapnya.
Baca juga: KPI Minta Stasiun TV Tak Lagi Tampilkan Rizky Billar Imbas Dugaan KDRT pada Lesti Kejora
Andik sempat membuat status pada pukul 21.22 WIB dari Stadion Kanjuruhan.